Bali, Titik Kumpul – Penyebaran COVID-19 telah melumpuhkan seluruh sektor, terutama perekonomian pariwisata. Pegiat pariwisata, khususnya pemandu wisata, menurun karena minimnya pariwisata.
Reza Permadi, pegiat pariwisata asal Tibet bagian selatan, mencetuskan ide untuk memberdayakan pegiat pariwisata lainnya. Konsep tersebut merupakan bentuk Pariwisata Virtual berbasis Web yang menggabungkan konsep dan teknologi Virtual Reality (VR).
“Kami bekerja sama dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif melatih beberapa pegiat pariwisata untuk memberikan arahan langsung dan mandiri membuat acara online. Kami juga bekerja sama dengan Cominfo untuk mengadakan pelatihan tkaza dan penyediaan internet gratis,” kata Reza. Permadi sebelumnya.
Selain itu juga bekerja sama dengan Dinas Pariwisata Provinsi dan Universitas Internasional Batam untuk menciptakan VR di kawasan Nongsah Batam.
“Intinya setiap kegiatan edukasi yang saya lakukan kepada para penggiat pariwisata adalah mereka secara mandiri membuat kegiatan pariwisata langsung,” ujarnya.
Reza mengatakan dengan memanfaatkan VR dalam virtual tour, wisatawan akan melakukan turnya di rumah dengan dipandu tur online menggunakan situs pertemuan online seperti Zoom Meetings dan Google Meet.
“Misalnya saya di Bandung, saya akan bercerita tentang Tangkuban Perahu. Saya datang langsung ke Tangkuban Perahu, kemudian saya memanfaatkan internet dan berinteraksi dengan penonton,” jelasnya.
Menurut Reza, pariwisata modern bisa menarik wisatawan atau masyarakat yang tidak bisa kemana-mana karena pandemi.
“Misalnya di Raja Ampat, kami menghubungi para pemandu wisata di Raja Ampat atau Sumba untuk terus melihat mereka dalam kegiatan wisata buatan,” imbuhnya.
Di masa pandemi, wisatawan bisa mendapatkan informasi mengenai destinasi wisata.
“Kalau wisata modern, saya tarifnya Rp 300 ribu untuk pemandu 3 jam. Tapi sedikit sekali yang membebankan biaya lebih karena mereka memandu banyak kegiatan wisata dalam satu hari. Bisa saja,” kata Riza.
Sekitar 1.000 pemandu wisata telah berpartisipasi dalam acara pariwisata virtual untuk menginformasikan dan mempromosikan destinasi wisata kepada pengunjung.
“1.000 orang itu, mereka membuat acaranya sendiri, dan kita buatkan acara untuk mereka melanjutkan orientasinya secara mandiri atau bersama-sama,” jelas Reza.
Konsep pariwisata modern berbasis internet yang merupakan perpaduan ide dan teknologi virtual reality (VR) yang digagas Reza Permadi pun mendapat pujian tinggi dan meraih penghargaan Astra Award Satu Indonesia 2021.