Titik Kumpul – Sepeda motor merupakan moda transportasi terpopuler di Indonesia. Populasi kendaraan roda dua sangat besar, bahkan rata-rata penjualannya lebih dari 5 juta unit setiap tahunnya.
Menurut Gabungan Industri Sepeda Motor Indonesia, penjualan sepeda motor baru mencapai 5.057.516 unit pada tahun 2021, kemudian 5.221.470 unit pada tahun 2022, dan 6.236.992 unit pada tahun 2023.
Dari jumlah tersebut, yang difavoritkan adalah sepeda motor bermesin matic, disusul tipe lebih lemah dan lebih sporty. Ada berbagai alasan masyarakat memilih sepeda motor untuk mobilitas sehari-hari, salah satunya adalah harganya yang terjangkau.
Mengingat harga menjadi salah satu konsentrasi di segmen sepeda motor, maka cukup dilematis jika ingin menyertakan fitur keselamatan yang lebih canggih, salah satunya fitur pengereman ABS (Anti-Lock Braking System).
Teknologi pengereman yang dapat mencegah terjadinya penguncian ban sudah menjadi hal wajib pada sepeda motor yang dijual di Indonesia karena akan mengurangi angka kecelakaan.
Baru-baru ini, menurut hasil penelitian UP2M Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan Universitas Indonesia (POLAR UI), fitur ABS mampu menurunkan angka kecelakaan pengguna sepeda motor hingga 24 persen.
“Jika semua sepeda motor dilengkapi ABS, maka 8.000 orang bisa terhindar dari kecelakaan lalu lintas setiap tahunnya,” kata Ketua Tim Peneliti POLAR UI Tri Tijajono seperti dikutip dalam keterangannya, Selasa, 5 November 2024.
Sepeda motor dengan teknologi ini biasanya dijual dengan harga lebih mahal dibandingkan sepeda standar. Misalnya Honda Stylo 160 CBS dibanderol Rp 28,045 juta dan tipe ABS dibanderol Rp 31,035 juta, selisih Rp 2,990 juta.
Sedangkan selisih Honda PCX 160 versi ABS Rp 3,505 juta, dan Yamaha Aerox 155 misalnya, harga kondisi standar Rp 28,330 juta, sedangkan tipe ABS connect Rp 32,115 juta.
“Saat ini fitur ABS hanya tersedia pada model mewah kelas atas, dan penelitian ini mendorong fitur tersebut tersedia di semua jenis sepeda motor apapun tingkat kemewahannya,” ujarnya.
Meskipun ada kekhawatiran mengenai kenaikan harga, pengalaman di India, di mana ABS saat ini diwajibkan untuk semua sepeda motor, menunjukkan bahwa biaya telah meningkat sebesar 10 persen atau setara dengan tingkat inflasi.
“Dengan PDB per kapita yang meningkat dua kali lipat, Indonesia diyakini mampu menyerap dampak biaya tersebut tanpa membebani konsumen. TRAI juga mengatakan bahwa negara harus mencari bantuan keuangan, jika ada kendala sumber daya.