Pengalaman Tak Terlupakan Marthino Lio Syuting di Pabrik Gula Tua Klaten

Jakarta, Titik Kumpul – Film horor terbaru “Dosa Musyrik” menggambarkan kisah intens penuh rahasia. Film arahan Khadra Daeng Ratu ini mengambil lokasi syuting di berbagai lokasi di Jawa Tengah, terutama di sekitar Klaten dan Yogyakarta. Pemilihan lokasi ini selain menimbulkan suasana seram, juga memberikan nuansa khas budaya Jawa yang sesuai dengan identitas filmnya yang mengedepankan unsur mistis seperti keris.

Jawa Tengah adalah latar utama karena tidak hanya menawarkan pemandangan ikonik namun juga memiliki makna budaya yang kuat dalam alur cerita. Film ini banyak menampilkan adegan-adegan dengan simbol sakral yang erat kaitannya dengan budaya Jawa. Menurut Martino Lio, salah satu pemeran film ini, Yogyakarta menjadi salah satu pilihan lokasi syuting film horor Dosa Musirik.

 “Yogya, selain ceritanya berdasarkan Jawa Tengah, tokoh utama di sini adalah keris.” Oleh karena itu dipilihlah kawasan sekitar Yogyakarta dan sekitarnya untuk menyempurnakan pesan yang ingin disampaikan.

Proses syuting di pabrik gula tua di Klaten meninggalkan kesan yang tak terlupakan. Martino Lio mengatakan, pabrik ini memancarkan suasana seram dengan bau besi tua dan lingkungan lembap menambah nuansa seram film tersebut. Martino Lio yang berperan sebagai Nougat mengatakan, untuk memperdalam karakter, ia lebih banyak mengikuti arahan Khadra dibandingkan menggunakan cara yang terlalu rumit untuk mendalami karakter. Menurut Martino Lio, bimbingan dan dukungan jelas dari lokasi syuting sudah cukup untuk memunculkan emosi yang dibutuhkan dalam karakter yang ia perankan.

Film ini tidak hanya menampilkan unsur horor, namun juga memadukan budaya lokal dengan baik. Keris merupakan simbol penting dalam Dosa Musirik yang tidak hanya menambah unsur mistik namun juga mempertegas pesan moral yang disampaikan. Martino mengatakan, “Jogya, selain latar cerita di Jawa Tengah, tokoh utama di sini adalah keris.” Hal ini menunjukkan bahwa Dosa Musirik bukan sekedar film horor, namun juga sebuah karya yang mengeksplorasi budaya Jawa dan mengandung pesan moral tentang tanggung jawab. Pesan utama film ini adalah pentingnya kerja keras dan proses bertahap. Martino mengatakan, film tersebut seperti sindiran bagi orang-orang yang tidak sabar dan menginginkan hasil segera. Hal ini mengingatkan kita bahwa pencapaian besar memerlukan proses dan jalan pintas sering kali menimbulkan konsekuensi yang tidak diinginkan.

Dalam pembuatan film Dosa Musirik, ia menggunakan aktor-aktor berbakat asal Yogyakarta seperti Landung Singa Tupang dan Rit Timothy, yang menambah kekuatan karakter dalam cerita. Khadra Daeng Ratu mengatakan kehadiran aktor lokal turut memberikan rasa keaslian pada film tersebut. Kolaborasi ini menciptakan perpaduan yang tepat antara akting dan bakat industrial. Martino bahkan menyebut proyek tersebut merupakan kombinasi sempurna antara keahlian dan cita rasa industrial, serta memiliki aktor-aktor berbakat yang bekerja sesuai kebutuhan cerita.

Berlatar belakang mistik Jawa Tengah, Dosa Musyrik merupakan pengalaman horor yang berbeda dari film horor lainnya. Film ini tidak hanya berkisah tentang rasa takut, namun juga menyampaikan pesan mendalam melalui simbol budaya dan cerita penuh makna. Khadra Daeng Ratu berhasil menciptakan suasana horor yang tak hanya menakutkan, namun juga penuh pembelajaran tentang pentingnya proses dan tanggung jawab.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *