Titik Kumpul – Sekembalinya dari kursi kepresidenan AS, Donald Trump bertemu dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Rabu, 6 November 2024. Rabu
Trump terpilih kembali sebagai Presiden Amerika Serikat pada 5 November 2024, mengalahkan kandidat Partai Demokrat Kamala Harris dalam pemilihan umum.
Kembalinya Trump disebut-sebut menjadi ancaman bagi Iran yang sedang terlibat konflik bersenjata dengan Israel. Inilah yang dibicarakan Trump dan Netanyahu.
Selain itu, Netanyahu menyatakan terpilihnya Trump sebagai “kebangkitan terbesar dalam sejarah.”
Beberapa jam setelah kedua pemimpin bertemu, militer Israel kembali melancarkan pemboman terhadap kota Beirut di Lebanon untuk menghancurkan beberapa bangunan milik militan Hizbullah.
Menurut laporan Titik Kumpul Military di RTL Today, Trump setuju untuk bekerja sama dalam keamanan Israel. Apalagi dari ancaman langsung dari Iran.
“Selama percakapan telepon mereka pada hari Rabu, pasangan tersebut sepakat untuk bekerja sama demi keamanan Israel dan membahas ancaman yang ditimbulkan oleh Iran,” kata Kantor Perdana Menteri Israel dalam sebuah pernyataan.
Hizbullah, di sisi lain, menekankan bahwa pemilu AS tidak akan berdampak apa pun terhadap perang. Apalagi sejak Pasukan Pertahanan Israel (IDF) menginvasi Lebanon pada Oktober 2024.
Sekretaris Jenderal Hizbullah Naim Qassem mengatakan partainya akan terus melawan serangan Tentara Zionis. Qasem meyakinkan bahwa seluruh anggota Hizbullah adalah pasukan terlatih dan siap berpartisipasi dalam operasi tempur.
“Kami memiliki ribuan pejuang perlawanan terlatih, siap berperang, yang akan menghentikan perang ini di medan perang (Israel),” kata Ghasem.