JAKARTA, Titik Kumpul – Sopir taksi online Risky Fitrianda, 37, yang dipukuli anggota polisi Kombol Bambang di Mapolda Metro Jaya, menjelaskan, terjadi adu mulut hingga berujung pada pemukulan.
Dalam wawancara di YouTube Uya Kuya TV, Risky mengaku sempat adu mulut dengan Kombol Bambang selama perjalanan karena permintaan destinasi tidak sesuai.
“Awalnya ada tawuran, jemput saya dari Senayan Town, itu di halte (tujuan) Komtak, sempat terjadi kemacetan di Bundaran Chemangi di tengah jalan,” kata Risky seperti dikutip dari YouTube Uya Kuya TV. .
Sesampainya di Bundaran Semanggi, ia kembali bertanya ke Kompol Pambang, Kompol Pambang, yang memastikan tujuannya adalah Halte Komtak atau Mapolda Metro Jaya.
Namun dalam perjalanan, lanjut Risky, Kombol memintanya masuk ke Mapolres Metro Jaya Bampang, namun Risky tidak setuju karena perbedaan titik tujuan dapat mempengaruhi kinerjanya di aplikasi Gocar.
Risky menjelaskan: “Maaf pak, kejar poin, saya mau drop pointnya sama dan harus cocok karena pesanan ini estafet pak, kalau tidak cocok maka performanya akan berkurang.
Risky menyarankan para komuter untuk mengubah rute dan masuk ke lokasi halte Komtak sebagai Komtak tujuan mereka saat ini.
Berdasarkan keterangan Risky, Kombol Bampong menyodorkan ponselnya ke bahu Risky di tengah jalan karena konsentrasinya terganggu hingga Risky menabrak Toyota Albert yang ada di depannya.
Saat Albert menabrak Toyota di depannya, Risky keluar dan bertanggung jawab memberikan SIM dan nomor teleponnya untuk proses ganti rugi.
Namun penumpang Risky tetap saja mengomel. Padahal, menurut Risky, penyebab kecelakaan tersebut adalah Risky kehilangan fokus saat menerima telepon seluler dari Kombol Pampang dan berkelahi di tengah jalan karena perbedaan titik bidik.
Pasca kejadian pun, Kompol Bambang memberikan rating bintang satu kepada Risky dan melaporkannya kepada pemohon (Go Car), sehingga berisiko Risky kehilangan mata pencahariannya sebagai driver taksi online.
Risky yang bingung bertanya kepada Kompol Bambang kenapa harus mendapat nilai buruk padahal sudah sesuai prosedur. Jika tujuan tidak sesuai dengan titik tujuan, sebaiknya penumpang mengubah rute agar tidak mempengaruhi kinerja pengemudi taksi online.
“Kenapa saya dapat satu bintang? Saya persempit poin demi poin, secara prosedural, kenapa saya dapat satu bintang, tapi dia masih mengomel,” kata Risky.
Pertengkaran selama perjalanan dan ancaman salah penilaian serta pelaporan dari pelapor akhirnya berujung pada pemecatan Kompol Bambang beserta sahabat Risky.
Dari situ, Kompol Bambang akhirnya melancarkan serangan kekerasan terhadap Risky.
“Allahu akbar. Ini rekor. Saya lapor ke bapak. Bapak yang pukul, saya yang lapor,” kata Risky saat pemukulan.