Startup Lokal Ciptakan Kontainer Makanan dari Pelepah Pinang, Hasilnya Sampah Plastik Berkurang

Titik Kumpul – Permasalahan plastik dan styrofoam sebagai bahan kemasan pangan telah menjadi permasalahan lingkungan yang signifikan. Kedua zat tersebut membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk terurai di alam dan berkontribusi besar terhadap pencemaran lingkungan.

Berbagai upaya telah dilakukan untuk mengurangi dampaknya, mulai dari kampanye daur ulang hingga penelitian bahan alternatif. Namun, ada pendekatan yang lebih langsung yang berfokus pada akar permasalahan.

Rengkuh Banyu Mahaandaru atau Bayu memilih mengganti plastik dan styrofoam dengan bahan yang lebih ramah lingkungan, termasuk bahan yang mudah terurai secara alami dan mudah diolah.

Pada tahun 2018, Bayu mendirikan Pelepah, sebuah perusahaan start-up yang membuat wadah makanan berbahan dasar daun sirih. Berawal dari ide sederhana namun cemerlang, Pelepah kini menjadi solusi efektif untuk mengurangi penggunaan plastik sekali pakai.

Dari produksi kecil-kecilan, Pelepah kini mampu memproduksi lebih dari 100 ribu kontainer pangan ramah lingkungan setiap bulannya. Keberhasilan ini tidak hanya memberikan dampak positif terhadap lingkungan, namun juga mendongkrak perekonomian masyarakat setempat.

Bayu menjalin kerja sama dengan petani dan pengumpul sirih di berbagai daerah, menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan pendapatan. Dengan menggali potensi sumber daya alam sekitar, Pelepah berhasil menciptakan ekosistem yang saling menguntungkan antara industri, petani, dan lingkungan.

Keberhasilan daun sirih juga memberikan kontribusi besar terhadap kesejahteraan para petani dan pengepul sirih pinang. Sebelum ada daunnya, daun pinang seringkali dianggap sampah yang tidak berguna.

Namun seiring dengan meningkatnya permintaan akan pelepah, bahan ini kini memiliki nilai ekonomi yang cukup besar. Para petani di banyak daerah, terutama yang bergantung pada perkebunan kelapa sawit, merasakan manfaat langsung dari kerja sama ini. Pelepah membantu membuka peluang kerja baru dalam pengumpulan dan pengolahan pelepah erka, sehingga memberikan penghasilan tambahan bagi warga desa.

Meski Pelepah telah mencatatkan prestasi luar biasa dalam mengurangi penggunaan plastik dan styrofoam, Bayu tidak berhenti sampai di situ. Ia memiliki visi jangka panjang untuk terus meningkatkan kapasitas produksi perseroan sekaligus memastikan efisiensi biaya produksi.

Tantangan terbesarnya adalah memastikan produk Pelepah menjangkau lebih banyak masyarakat dengan harga terjangkau. Oleh karena itu, Bayu bertekad menyederhanakan proses produksi agar harga jual kontainer ramah lingkungan ini bisa lebih rendah dan semakin banyak masyarakat yang tertarik menggunakannya.

Dedikasi Bayu dalam menjaga kelestarian lingkungan dan penguatan ekonomi lokal membuat Bayu mendapatkan kualifikasi tersebut. Pada tahun 2023, Banyu menerima SATU Indonesia Appreciation Award dari Astra, yaitu penghargaan yang diberikan kepada individu atau organisasi yang benar-benar berkontribusi terhadap masyarakat dan lingkungan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *