Keluar dari Zona Nyaman, Maudy Ayunda Desain Perhiasan untuk Frank & Co

Jakarta, Titik Kumpul – Tak hanya berkarier di dunia tarik suara dan akting. Kini Maudie Ayonda juga merambah dunia perhiasan. Ya, wanita lulusan Stanford University ini dikenal sebagai direktur kreatif perhiasan Frank & co. Sekadar informasi, Modi Ayunda pernah berkolaborasi dengan perhiasan mewah koleksi Frank & co ini. Biarkan Modi Ayunda melihat cahayanya.

Ditemui di kawasan Kebon Siri Jakarta, ia mengatakan menjadi seorang creative Director sangat sulit karena harus keluar dari zona nyamannya sebagai penyanyi dan artis. 

Dia mengatakan pada hari Jumat 8: “Mungkin saya akan keluar dari zona nyaman saya, saya dulu bekerja dengan Frank & Co. sebagai duta merek, sekarang mungkin saya akan menambahkan sebagai direktur kreatif, itu sebuah tantangan.” November 2024.

Pelantun Perahu Kertas itu juga mengungkapkan, sebagai direktur kreatif baru, ia belajar banyak di awal-awal bekerja di toko perhiasan mewah tersebut. 

“Brainstorming sama tim, karena saya tahu pasti kalau saya baru di sini. Mendesain perhiasan, aksesoris, itu baru banget buat saya. Saya banyak dengar di awal dan kemudian di proses latihan. Ternyata perhiasan itu Mereka bisa seperti itu.”

Ia pun banyak bercerita tentang bentuk perhiasan yang ingin ia produksi. Ia sendiri mengaku tidak pernah menyangka bahwa apa yang hanya ada dalam imajinasinya akan benar-benar menjadi kenyataan.

“Saya tanya ke tim Frank & Partners. Kalau kelihatannya seperti ini, mereka bilang kami benar-benar bisa membangunnya. Jadi mempelajari hal-hal baru dan melihat visi itu adalah proses seru yang hanya ada dalam imajinasi. Akhirnya terjadilah visi yang nyata, dulu itu adalah mimpi, akhirnya menjadi sesuatu.

Tak hanya sekedar desain, perhiasan hasil kolaborasi dengan brand Parhasan juga memiliki makna yang sepenuhnya taktil. Dengan konsep light at the end of the tunnel, ia ingin orang yang memakai perhiasan ini terinspirasi oleh harapan dan optimisme dalam hidup.

“Saya suka dengan konsep cahaya di ujung terowongan, karena akan selalu ada cahaya di akhir perjalanan. Di akhir setiap perjalanan ada harapan, setiap kali ada tantangan, “mari kita optimis”. desain awalnya terinspirasi dari konsep terowongan dengan berlian di ujungnya.”

“Nanti kalau dilihat bisa jadi kubus, emas paling bawah itu berlian. Dari situ kita akan menata ulang apa yang ingin kita sampaikan tentang perjalanan kita,” tambah istrinya Jessie Choi, berbagi dan berkomunikasi dengan orang lain. itulah yang ingin kami tekankan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *