JAKARTA, Titik Kumpul – Moped punya niche tersendiri bagi sebagian orang karena desainnya yang simpel, fungsional, dan harganya yang terjangkau.
Kendaraan ini dikenal andal dan irit sehingga ideal untuk berbagai keperluan, mulai dari transportasi pribadi hingga usaha kecil.
Sejumlah pabrikan kendaraan roda dua seperti Honda, Yamaha, dan Suzuki sudah lama menyediakan berbagai pilihan sepeda motor untuk konsumen Indonesia.
Namun dalam beberapa tahun terakhir, tren sepeda motor mulai menurun. Hal ini dipengaruhi oleh semakin banyaknya masyarakat yang beralih ke sepeda motor matic sebagai pilihan mobilitas sehari-hari.
Menurunnya popularitas moped tidak hanya berdampak pada penjualan sepeda motor baru, tetapi juga berdampak pada pasar mobil bekas.
Hendra, salah satu dealer sepeda motor bekas Talenta Motor Jakarta, mengungkapkan jarang sekali konsumen yang mencari moped.
“Masyarakat jarang sekali menemukan moped, kebanyakan sepeda motor matic. Biasanya di sini ada barang (moped), tapi sekarang sudah hilang,” ujarnya saat ditemui Titik Kumpul, baru-baru ini.
Ia membeberkan alasan pelanggan kini lebih memilih menggunakan sepeda motor matic dibandingkan moped.
“Yang saya lihat sebagian besar pelanggan ingin sepedanya mudah digunakan,” ujarnya.
Menurut dia, sebenarnya permintaan terhadap moped mengalami penurunan. Namun, pasti ada orang yang mencari unit. Sebagian besar pelanggan mencari model Yamaha Vega dan Honda Revo.
“Moped yang paling banyak peminatnya adalah Yamaha Vega ZR dan Honda Revo karena harganya juga murah, paling tinggi mulai Rp 5 jutaan, itu bagus,” jelas Hendra.
“Ada Rp 2,5 juta – Rp 3 juta, tapi ya performa kendaraannya turun ya? Hanya suratnya yang aman,” imbuhnya.
Sedangkan Honda Supra
“Kalau seperti Honda Supra, tidak banyak yang mencari seperti model Yamaha Vega dan Honda Revo karena harganya juga sangat bagus. Kalau tipe karburatornya saja bisa Rp 7 sampai 8 jutaan,” pungkas Hendra.