Jakarta, Titik Kumpul – Hubungan cinta tidak selalu berjalan baik. Perbedaan sering kali menjadi pemisah yang tidak bisa dihindari. Selain agama Ada faktor lain. Masih banyak hal lain yang bisa menjadi penyebab berakhirnya suatu hubungan. Meski sulit diungkapkan dengan kata-kata. Faktanya, perbedaan bisa lebih kuat dari cinta itu sendiri.
Lirik pada bagian ini mengungkapkan perasaan perpisahan yang mendalam, akan hancurnya hubungan cinta erat karena perbedaan, Alika, penyanyi cilik yang baru saja terjun di industri musik tanah air. Sentimen ini diungkapkannya dalam single debutnya, We Are Different, Move Forward, Okay?
“Lagu ini mengungkapkan perasaanku,” kata Alika atau Tiara Alika Shafira.
Hal ini memungkinkan untuk menyampaikan perasaan yang mendalam saat bernyanyi. Dalam ceramahnya, Alika menjelaskan alasannya memilih Kita Differ sebagai lagu perpisahannya.
“Saya memilih lagu ini karena berkaitan dengan liriknya. Waktu itu saya juga mengalaminya… Makin ke sini, dia ke sana, saya ke sini… Ternyata menurutnya bagus, nggak bagus, bagus buat saya bisa ada dalam hubungan Perbedaannya bukan hanya pada agama.
Alika yakin lagu ini tidak hanya mewakili dirinya saja. Tapi itu juga merujuk pada pasangan lain. Banyak pasangan lain mungkin juga mengalami hal serupa.
“Pasti banyak orang yang terlibat,” ujarnya.
Bagi Alika, We Are Different merupakan langkah awal pembuktian diri secara profesional di industri musik. Meskipun dia telah membawakan banyak lagu cover sebelumnya, Namun ia mengaku sempat ragu untuk debut dengan lagu tersebut. Untungnya, dukungan penuh dari label rekamannya memastikan ia memiliki potensi besar di dunia tarik suara.
“Belum pernah ada niat serius seperti ini sebelumnya. “Itu hanya dalam mimpiku. Saya tidak pernah benar-benar mendalaminya,” kata Alika.
Keyakinan akan bakatnya juga datang dari dua musisi penggubah Kita Berbeda: Iyas Pras, keyboardist grup pop Ecooutez, dan Anggi Anggoro, keduanya menilai Alika pantas digarap dengan serius.
Bakat Alika semakin terlihat saat ia melakukan workshop selama sebulan bersama Iyas dan Anggi untuk menciptakan Kita Different. Ia juga terlibat dalam proses kreatif. Saat lagu ini pertama kali dirilis Demonya baru setengah selesai. sedangkan separuhnya lagi merupakan lagu instrumental tanpa lirik atau vokal.
“Akhirnya, saya sendiri yang membuat lagu ini. Tapi tidak ada panduannya,” lanjutnya mencoba mencari nadanya sendiri dan ternyata benar. “Terus saya harus rujuk dengan Kak Aiyas dan Kak Angie,” kenangnya.
Pengalaman tersebut tak hanya membantu Alika memahami dan mendalami makna lagu tersebut. Tapi juga nada suaranya. Untuk memaksimalkan gaya bernyanyi Alika, Iyas dan Angi melakukan beberapa perubahan lirik dan nada agar sesuai dengan gaya dan ekspresi Alika.
“Ya, ada proses pencampuran untuk mencapai hasil yang optimal. “Merupakan tantangan yang cukup besar bagi saya untuk menyerap nada tersebut. serta penyiaran ‘Perasaan,’” kata Alika.
Namun di tengah tantangan tersebut, ALIKA menekankan bahwa yang terpenting baginya adalah kenyamanan bernyanyi. “Walaupun saya sudah mempunyai gambaran seperti apa lagunya, saya harus mencampurnya lagi untuk mendapatkan suara yang realistis. Karena banyak melodi yang coba aku bawakan sendiri. Tapi ternyata mereka (Iyas dan Anki) yang menggunakannya. “Saya jujur,” ujarnya.
“Alhamdulillah. Saya senang dengan hasilnya. “Wah, saya tidak bisa membayangkan seperti apa suara aslinya saat pertama kali mendengarnya. Keren sekali!”
Selain penulisan lirik, Iyas Pras dan Anggi Anggoro terlibat dalam komposisi dan aransemen Kita Berbeda. Proses mixing dan mastering ditangani oleh Angi yang sebelumnya dikenal sebagai sound engineer bintang pop Indonesia lainnya Yang terlibat dalam komposisinya adalah Dessy Saptany Puri, Sanjung Prima Cahaya Dewi (viola), Dwipa Hanggana Pratala (cello), Prianda Galih (bass) dan Sabrina Amaranto yang juga menyumbangkan aransemen string dan biola untuk bernyanyi.