Kakak Aman Indonesia, Membangun Kesadaran Anak untuk Melawan Kekerasan Seksual Sejak Dini

Titik Kumpul – Dengan semakin meningkatnya kasus pelecehan seksual terhadap anak, lahirlah gerakan inisiatif Kakak Aman Indonesia dengan tujuan mulia untuk melindungi generasi muda dari ancaman tersebut.

Gerakan ini fokus pada pendidikan seks dan bela diri terhadap pelecehan seksual pada anak di tingkat taman kanak-kanak (K) dan sekolah dasar (SD). Gerakan Safer Brothers di Indonesia lahir dari keprihatinan yang mendalam terhadap fenomena pelecehan seksual terhadap anak yang semakin mengkhawatirkan, dengan harapan dapat memberikan mereka aturan-aturan penting untuk mengenali dan melindungi diri mereka sejak usia dini.

Broder Safe Indonesia didirikan pada Januari 2023 oleh Hana Maulid dan dua rekannya yang merasa tergerak untuk mengatasi maraknya pelecehan seksual terhadap anak.

Ketiganya prihatin dengan tingginya tingkat kekerasan seksual di berbagai daerah dan percaya bahwa upaya pencegahan harus dimulai dari pendidikan. Mereka memutuskan untuk mengembangkan sebuah program yang akan mendidik anak-anak tentang pentingnya memahami tubuh mereka, serta mengenali perilaku yang tidak pantas pada orang lain.

Gerakan ini bermula di SD Buah Gede, Kota Serang, Banten, yang kemudian menyebar ke berbagai daerah lain seperti Kabupaten Serang dan Cilegon. Seiring berjalannya waktu, Big Brother Safe Indonesia mulai dikenal luas tidak hanya di Banten tetapi juga di daerah lain, menunjukkan betapa besarnya kebutuhan akan pelatihan semacam ini.

Salah satu aspek terpenting dalam kegiatan Big Brother Safe Indonesia adalah penggunaan modul pendidikan yang disusun dalam bahasa yang mudah dipahami anak-anak. Modul ini dirancang untuk memberikan pemahaman tentang seksualitas dan kekerasan seksual secara sederhana dan menarik.

Dalam implementasinya, Big Brother Safe Indonesia tidak hanya memberikan teori, namun juga mengajak anak-anak belajar melalui metode yang menyenangkan seperti bercerita, bermain peran, dialog interaktif dan edukasi melalui poster visual dan mudah dipahami.

Tujuan dari kegiatan edukasi ini adalah untuk memberikan pemahaman yang jelas kepada anak mengenai konsep tubuh pribadi, serta cara melindungi diri dari kemungkinan ancaman kekerasan seksual. Anak-anak belajar mengenali batasan pribadi mereka dan apa yang orang lain bisa dan tidak bisa lakukan dengan tubuh mereka.

Selain itu, mereka juga belajar bagaimana bersikap dan melaporkan ketika berada dalam situasi yang membuat mereka merasa tidak nyaman atau terancam.

Harapannya, dengan pendekatan yang menyenangkan dan mudah dipahami, anak bisa lebih terbuka dan tidak takut menceritakan apa yang dialaminya, termasuk saat dirinya mengalami pelecehan seksual.

Pendidikan seksualitas sejak dini tidak hanya sekedar memperoleh pengetahuan terkait tubuh dan seksualitas, namun juga berfungsi sebagai sarana melindungi anak dari pelecehan seksual. Banyak kasus pelecehan seksual terjadi karena anak tidak tahu bagaimana melindungi dirinya atau takut mengungkapkan apa yang dialaminya. Dengan pendidikan yang tepat, anak akan lebih mampu mengenali perilaku yang tidak pantas dan merasa lebih percaya diri untuk bersuara jika merasa terancam.

Pendidikan seks juga memberikan pemahaman pada anak akan pentingnya menghargai tubuh orang lain, serta cara berinteraksi satu sama lain dalam batasan yang sehat dan aman. Hal ini menjadi dasar penting untuk menciptakan lingkungan yang aman bagi anak di masa depan.

Berkat dedikasi dan kerja kerasnya dalam menggalakkan gerakan Kakak Indonesia Aman, Hana Maulid mendapatkan Penghargaan Apresiasi Astra SATU Indonesia Awards 2024 di bidang kesehatan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *