Titik Kumpul – Sepekan kemudian, kasus penganiayaan pria bernama Mustaqim Sulle yang dilakukan prajurit TNI akhirnya membuahkan hasil.
Oleh karena itu, Sulle dan keluarga sepakat untuk menyelesaikan kasus yang melibatkan beberapa prajurit TNI dari Pasukan Marinir (Pasmar) 3 secara damai.
Berdasarkan keterangan resmi Pasmar 3 yang disampaikan Titik Kumpul Militer, Senin 11 November 2024, Sulle dan keluarga sepakat berdamai setelah mediasi yang dipimpin sendiri oleh Komandan Pasmar 3, Brigjen (Brigjen) TNI Mar Sugianto sa Puskodal Mako Pasmar 3 ruang pertemuan di distrik Klaurung, kota Sorong, Papua bagian selatan.
Pertemuan tersebut digelar antara Brigjen TNI Mar Sugianto dengan keluarga Sulle setelah difasilitasi Presiden KKSS (Keharmonisan Keluarga Sulawesi Selatan) Kota Sorong Samsudin Johan. Dalam pertemuan tersebut, Danpasmar langsung meminta maaf kepada Sulle dan keluarga.
Kasus Sulle terjadi Minggu pekan lalu di Pantai Suprau, Kota Sorong, Provinsi Papua Barat Daya. Jadi ceritanya Sulle jalan-jalan ke pantai. Awalnya dia bepergian bersama temannya di Brimob Polri.
Itu sebabnya saat temannya pertama kali pergi, Sulle kurang beruntung. Tiba-tiba Sulle didekati oleh banyak prajurit TNI Angkatan Laut. Dan tiba-tiba prajurit TNI tersebut menuduh Sulle sebagai anggota intelijen Brimob.
Sulle terpaksa mengaku. Kartu identitasnya sudah diperiksa, meski tuduhan tersebut tetap dibantahnya. Rupanya para prajurit TNI memukulinya hingga tubuhnya memar dan matanya membiru. Rupanya salah satu pelaku adalah seorang perwira berpangkat Kapten.
Baca: Kisah Memilukan Amanda, Prajurit Cantik yang Dibunuh Saat Hamil, Pelakunya Ditangkap Setelah 23 Tahun