Padang Sidempuan, Titik Kumpul – Nama Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Padang Sidempuan Julpan Tambunan menjadi sorotan publik menyusul gugatan hukum yang melibatkan putranya berinisial MRST.
Putra Julpan diduga mengirimkan tiga video porno kepada seorang gadis berusia 14 tahun, yang kini ditetapkan sebagai tersangka setelah Julpan Tambunan sendiri yang melaporkannya ke Polsek Padang Sidempuan.
Ayah gadis tersebut, Tupal Sabar Pardede, menuntut keadilan melalui surat terbuka yang ditujukan kepada Presiden Prabowo Subianto dan Kapolri Jenderal Listy Sigit Prabowo.
Tupal berharap kasus putrinya mendapat perhatian serius. Ia menegaskan, putrinya hanya menerima video porno dari putra Julpan tanpa menyebarkannya, namun kini berstatus tersangka.
Mohon diperhatikan keadilannya bagi anak saya yang hanya menerima video dari oknum anak KADIN Padang Sidempuan, sehingga anak saya menjadi tersangka, kata profil Tupal Julpan Tambunan.
Julpan Tambunan, S.T. sendiri terkenal sebagai pengusaha dan politikus Partai Demokrat Padang Sidempuan. Lahir di Binanga, beliau memulai karirnya di dunia bisnis pada tahun 2001.
Pada tahun 1999-2001, Julpan menempuh pendidikan di Zejnieki Business High School, namun pada tahun 2015 memperoleh gelar sarjana teknik di Universitas Graha Nusantara Padang Sidempuan.
Bergelut di dunia usaha dan organisasi, Julpan dianggap sebagai Ketua Kamar Dagang dan Industri Kota Padang Sidempuan. Sebelumnya beliau menjabat Pengurus Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Tabagsel dan Persatuan Media Siber Indonesia (SMSI) Tabagsel. Kronologi kasus
Kasusnya bermula saat putri Tupali menjalin hubungan singkat dengan MRST pada April 2024. Meski baru menjalin hubungan beberapa hari, MRST diduga meminta korban melakukan video call tidak senonoh, namun remaja tersebut menolak.
Namun nafsunya tak bisa dibendung, MRST kemudian mengirimkan tiga video porno melalui WhatsApp dengan fitur single view, hal itu dilakukan untuk menghindari jejak digital.
Setelah mendapat video tersebut, korban yang sedang bersama temannya melaporkan kejadian tersebut kepada keluarga MRST. Alih-alih mendapat tanggapan positif, Julpan Tambunan malah mengancam akan melaporkan korban jika video tersebut tidak segera dihapus. Ketika mediasi gagal, keluarga korban memutuskan untuk melaporkan kejadian tersebut kepada pihak berwajib.
Namun kejutan terjadi saat korban justru mendapat telepon dari keluarga MRST yang meminta maaf. Tupal mengungkapkan kekecewaannya atas perlakuan hukum yang diberikan kepada putrinya dan menjelaskan bahwa Polres Padang Sidempuan tidak menerima bukti bahwa anaknya hanya korban.
Setelah kasusnya viral dan mendapat kecaman dari warganet, Julpan menutup akun Instagram @julpantambunan. Aksi tersebut memicu perbincangan lebih lanjut di media sosial, banyak yang menunggu tanggapan resmi Julpan Tambunan.