Jakarta, Titik Kumpul – Konferensi Umum (Munas) Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia (Pordasi)
Munas ini akan dilaksanakan selama tiga hari yaitu pada tanggal 13-15 November 2024. Tema utama Konferensi Nasional ini adalah transformasi Pordasi menuju kebebasan dan pencapaian kesuksesan global.
Sehubungan dengan Musyawarah Nasional Pordasi XIV/2024 yang mengadopsi AD/ART Pordasi Tahun 2024, maka Munas Pordasi XIV Tahun 2024 untuk pertama kalinya terpilih empat Ketua Federasi Pordasi Nasional, yaitu Pordasi Pacu, Pordasi Berkuda, Pordasi, Polo, dan Panahan Kuda Pordasi.
“Perubahan organisasi diperlukan agar seluruh cabang olahraga kuda bisa menjangkau negara lain untuk berprestasi di tingkat dunia,” kata Ketua Umum Pordasi Triwatty Marciano di Jakarta, Rabu, 13 November 2024.
“Empat cabang ini dikelola secara mandiri sehingga mampu berkembang dan meraih kesuksesan tinggi di ajang nasional maupun internasional,” lanjutnya.
Trwatty menjelaskan, keempat riding tersebut masing-masing sudah memiliki calon ketua umum yang memenuhi persyaratan jangka panjang.
Keempat calon yang dimaksud adalah Dewi Larasati (Tike) sebagai calon Ketua Pordasi Berkuda dan Budi Tulodo sebagai Sekretaris Jenderal. Di Pordasi Pacu, ada Teddy Soediro yang menjadi calon presiden. Ada juga H. Muhammad Bunyamin atau Benny Polo sebagai calon ketua Pordasi Polo dan Dicky Kamsari untuk Panahan Kuda Pordasi.
Nantinya, jika mereka memimpin Federasi Nasional Pordasi, maka masing-masing organisasi bisa terlibat langsung dengan organisasi internasionalnya.
Pordasi Pacu akan menjadi organisasi internasional di International Federation of Horseracing Authorities (IFHA), Pordasi Equestrian sudah menjadi anggota Fédération Equestre Internationale (FEI).
Terkait perubahan organisasi Pordasi, Ketum PP Pordasi mengatakan alasannya adalah keberhasilan cabang olahraga berkuda. Oleh karena itu, Indonesia menargetkan masuk 5 besar Olimpiade 2044.
“Ya, sebagai salah satu organisasi olahraga utama, Pordasi berusaha menyesuaikan operasionalnya untuk mendukung kebijakan pemerintah, salah satunya perubahan organisasi,” kata Trwatty.
Sementara itu, dalam sambutannya, Menteri Pemuda dan Olahraga Dito Ariotedjo berharap dualisme di kubu Pordasi segera teratasi. Seperti diketahui, selain Trwatty, saat ini sudah ada Pordasi versi Ketua Umum Aryo Djojohadikusumo.
“Saya berharap tidak ada lagi pembahasan mengenai keabsahan hasil yang dilakukan salah satu Munas ini. Kita tidak bisa memungkiri bahwa perlombaan itu ada 2 versi. Bahkan, ada kekhawatiran yang sama tentang olahraga kuda. Saya jamin semua punya tujuan yang sama, tentu bisa,” kata Menpora.
Saya sebagai Menpora, saya menyemangati semua hati, saya sangat bersyukur, saya berharap Pordasi tetap bersatu dan bersatu, lanjutnya.