Jambi, Titik Kumpul – Ibu keluarga pasien menjadi gila di RSUD Thalib Kerinci, Jambi dan videonya viral di akun Facebook Firmawat.
Diketahui, wanita tersebut protes ke rumah sakit karena keluarganya lambat dirawat akibat minimnya kain kasa bedah.
Sementara itu, ada dugaan pasien yang sudah dalam kondisi kritis, rencana pengobatannya harus ditunda hanya karena rumah sakit tidak memiliki kain kasa.
Butuh kesabaran dan keluarga pasien yang merasa frustasi dan tidak terima langsung marah dan memprotes pihak rumah sakit. Bahkan ada salah satu anggota keluarga yang terekam dalam video berteriak dan menuntut penjelasan pihak rumah sakit atas kelalaian tersebut.
Dalam video mengharukan tersebut, terlihat beberapa anggota petugas keamanan berusaha menenangkan emosi keluarga pasien yang semakin meningkat. Salah satu kerabat pasien mencatat bahwa hal ini terjadi beberapa kali.
“Ini bukan pertama kalinya kita mendengar pasien yang aktivitasnya menjadi sulit karena kurangnya peralatan rumah sakit! Mengapa tidak ada persiapan untuk RSU ini? “Kain kasa merupakan bahan yang sangat penting dalam pembedahan, kenapa tidak ada di sana,” kata salah satu kerabat pasien dengan kasar.
Warga yang menyaksikan kejadian tersebut pun kecewa. “Saya juga pernah berobat di sini, dan kalau terus seperti ini pasti masyarakat akan semakin kecewa dan tidak mau berobat di sini,” kata keluarga pasien lainnya.
Sejak awal pengobatan, keluarga pasien selalu berhubungan dengan pasien dan merasa kesal. Tentu saja, selain penanganan obat yang buruk, mereka juga terpaksa berkeliling mencari obat.
“Kita butuh tindakan, bukan sekedar janji. ‘Jangan sampai ini terjadi pada orang lain,’” tambah kerabat pasien dengan lantang.
Insiden tersebut dengan cepat menjadi viral setelah videonya dibagikan di berbagai platform media sosial, menuai reaksi keras dari netizen. Bahkan banyak yang menyayangkan rumah sakit pemerintah yang tidak memperhatikan layanan kesehatan primer yang seharusnya menjadi tempat utama berobatnya kesehatan masyarakat.
Krisis logistik RSU MHA Talib Sungai Banyak kembali menuai kritik dari manajemen RSUD yang sudah lama dikeluhkan masyarakat.