Jakarta, Titik Kumpul – Pendidikan seks sejak dini dinilai sangat penting untuk mencegah kejadian yang tidak diinginkan. Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (NPFPA) sebelumnya menyatakan jumlah remaja yang melakukan hubungan seks cukup memprihatinkan.
Dalam podcast Dedi Corbusier, Dr. Boyke dan Praz Teguh membaca, berdasarkan data BKKBN, 20 persen remaja melakukan hubungan seks pada usia 14-15 tahun, 60 persen pada usia 16-17 tahun, dan 20 persen pada usia 19-20 tahun.
Dengarkan seksolog Dr. Boyke mengungkapkan, pendidikan seks penting dilakukan sejak dini. Pendidikan seks dapat diberikan sejak anak bertanya tentang seks.
“Pendidikan seks sangat penting sejak usia muda. Sejak dia bertanya tentang seks, dia berbicara tentang kehamilan. Sejak dia bertanya, seks membuat anak ingin tahu, dan anak ingin tahu.” Dedi mengutip tayangan YouTube Corbuzier.
Salah satu anak mencontohkan saat bertanya mengapa seorang wanita bisa hamil. Orang tua dapat menjawab bahwa wanita tersebut hamil karena wanita tersebut mempunyai suami. Orang tua juga tidak perlu menjelaskan secara detail bagaimana proses kehamilan bisa terjadi, dalam hal ini proses hubungan seksual antara seorang wanita dan seorang pria.
“Contohnya, kalau tante hamil, kita bilang dia punya suami. Kalau dia tidak punya suami, katakanlah dia punya pacar. Kamu lihat kucing itu apa? Anak-anak punya. Hamil itu sama saja, itu saja. Hal yang sama Selesai, “anak-anak sekarang mengerti,” katanya.
Dr. Buike pun angkat bicara mengenai kasus anak-anak yang dikelolanya. Salah satu pasiennya, yang saat itu berusia 12 tahun, hamil setelah berhubungan seks dengan pacarnya yang berusia 14 tahun. Saat itu, sang anak tidak mengetahui dirinya hamil hingga akhirnya diketahui hamil 6,5 bulan.
“Pasien saya hamil 12 tahun kelas 2 SMP. Yang hamil kelas 3 SMP umurnya 14 tahun. sama-sama hamil dan ibunya melihat bahwa dia tidak pernah ingin menjadi tukang ledeng, dan dia melihat semakin banyak berat badannya bertambah, mereka membawanya ke klinik saya, seorang anak berusia 26 bulan lahir melalui operasi caesar – bagian, dan kemudian kami memanggil pria itu, ‘Maaf dokter, suami saya bermain sepak bola.
Dr. Buike juga mengungkapkan, orang tua pasien juga merupakan orang tua terpelajar. Salah satu orangtuanya bahkan bekerja di salah satu bank ternama tanah air. Namun sayang, jika dicermati, anak tersebut tidak mendapat pendidikan seksual dari orang tuanya sejak dini.
“Anak itu tidak tahu dia hamil. Dia tidak tahu kalau dia melakukannya dia akan hamil, dia melakukannya karena itu enak dan teman-temannya melakukannya. Kamu tidak tahu, orang tuamu tidak tahu.” . Lakukan itu. Dia memberimu pendidikan seks? “Tidak pernah, Dokter,” kata Dr. perut
Dr. Buike juga menegaskan, tidak ada masalah dalam memberikan pendidikan seks kepada anak ketika sudah menginjak usia 10 tahun. Ia mengatakan, pendidikan tidak ada manfaatnya. Jika orang tua mengajarkan seks dengan menggunakan gambar orang yang sedang berhubungan seks, itu salah.
“(Pendidikan seks malah bikin anak mau) Beneran salah. Mitos, sebenernya pendidikan gak ada manfaatnya. Aku jelaskan proses kelahiran, pembuahan, dan kehamilan anakku kelas 4 SD dengan begitu detail, oleh karena itu kalau tidak memberikan gambar pornografi, orang-orang mendorongnya,” ujarnya.