Argentina, Titik Kumpul – Investigasi atas kematian tragis Liam Payne baru-baru ini mengungkap hasil toksikologi yang menunjukkan adanya zat ilegal dalam sistem tubuhnya sebelum ia jatuh dari balkon hotel lantai tiga di Buenos Aires, Argentina.
Liam Payne, mantan anggota One Direction, ditemukan meninggal pada 16 Oktober di usia 31 tahun. Menurut pernyataan yang dirilis pada 7 November oleh Kantor Kejaksaan Kriminal dan Pemasyarakatan Nasional Argentina, hasil tes toksikologi Payne telah selesai dan kini telah dikonfirmasi oleh keluarganya. Gulir ke bawah untuk melihat artikel selengkapnya.
Laporan toksikologi menunjukkan bahwa 72 jam sebelum kematiannya, Payne dilaporkan memiliki kadar alkohol, kokain, dan resep antidepresan yang tinggi dalam sistem tubuhnya. Tes tersebut dilakukan terhadap sampel darah, urin, dan vitreous humor, cairan pada mata yang sering digunakan untuk mengetahui kadar zat dalam tes forensik.
Berdasarkan hasil tes tersebut, para ahli menyimpulkan bahwa Payne belum sepenuhnya sadar atau mungkin mengalami penurunan kesadaran yang signifikan saat mengalami kejadian fatal tersebut.
Sebelumnya diberitakan, otopsi parsial mengungkap adanya beberapa zat di tubuh Payne. Salah satu zat ini, yang disebut kokain merah muda, adalah obat rekreasional yang diketahui mengandung campuran metamfetamin, ketamin, dan MDMA. Kokain jenis ini biasanya dicampur dan diketahui memiliki efek psikoaktif yang kuat meski tanpa kandungan kokain sebenarnya.
Saat memeriksa tempat kejadian, penyidik menemukan alat-alat yang diyakini digunakan untuk mengonsumsi zat tersebut. Sebuah pipa aluminium sederhana yang ditemukan di kamar hotel Payne di Buenos Aires semakin mendukung gagasan bahwa dia menggunakan narkoba sebelum kematiannya. Tiga orang ditangkap di Argentina
Sebagai bagian dari penyelidikan yang lebih luas, pihak berwenang Argentina telah menangkap tiga orang yang diduga terlibat dalam insiden tersebut. Ketiga tersangka didakwa melakukan kelalaian yang menyebabkan kematian serta memasok dan memfasilitasi penjualan narkoba.
Rincian keterangan jaksa menunjukkan bahwa salah satu tersangka adalah pria yang rutin menemani Payne selama berada di Buenos Aires. Sedangkan tersangka kedua merupakan pegawai hotel yang diduga memasok kokain, dan tersangka ketiga diduga berperan sebagai pemasok utama narkoba.
Pemeriksa medis dalam kasus tersebut menyimpulkan bahwa penyebab kematian Payne adalah “trauma ganda” akibat terjatuh dari ketinggian yang mengakibatkan pendarahan internal dan eksternal yang fatal. Berdasarkan penyelidikan awal, Payne tidak menunjukkan tanda-tanda kekerasan fisik yang dilakukan pihak ketiga atau tanda-tanda sengaja melukai tubuh, sehingga kemungkinan kematian akibat keterlibatan orang lain dapat dikesampingkan.
Penuntut menekankan bukti bahwa Payne benar-benar tidak sadarkan diri atau dalam kondisi kehilangan kesadaran yang signifikan ketika dia jatuh dari balkon lantai tiga. Keadaan ini mendukung teori bahwa penggunaan zat-zat tersebut menyebabkan hilangnya kemampuan mengendalikan diri dengan baik.