Jakarta, Titik Kumpul – Industri otomotif Indonesia terus berkembang, terutama dalam upaya mengadopsi solusi hemat energi dan teknologi otomasi. Dalam konteks ini, PT SKF Industrial Indonesia dan PT ABB Sakti Industri memainkan peran penting dalam mendukung sektor ini melalui rencana kemitraan yang baru-baru ini diumumkan.
Kemitraan ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan keberlanjutan di berbagai sektor industri Indonesia, termasuk otomotif.
Head of Marketing for Indonesia Business PT SKF, Anis Lutfi menjelaskan SKF memiliki sejarah panjang dalam mendukung inisiatif lingkungan di industri otomotif.
“Saat mahasiswa ITB dan mahasiswa ITS berkompetisi di Eropa, SKF mendukung mereka dengan low-energy bearing untuk menunjang tenaga kendaraan berperforma tinggi. Kompetisi ini fokus pada bagaimana kendaraan bergerak dan menggunakan energi sesedikit mungkin,” ujarnya, selaku dikutip Titik Kumpul. Otomotif Kamis 14 November 2024.
Di sisi lain, ABB Indonesia juga fokus mengembangkan teknologi yang mengedepankan efisiensi energi di sektor otomotif. Hal tersebut disampaikan oleh Presiden Direktur dan Country Acting Officer PT ABB Sakti Industri, Gerard Chan,
“Kami memiliki rencana global yang kuat untuk menggarap elektrifikasi di sektor otomotif, baik roda dua maupun roda empat,” ujarnya.
Kolaborasi antara ABB dan SKF melibatkan integrasi teknologi otomasi dan rekayasa presisi bearing untuk mendukung biaya dan efisiensi di industri otomotif.
Dalam perjanjian kerangka kerja yang baru ditandatangani, SKF dan ABB telah berkomitmen untuk memperluas layanan mereka di Indonesia, termasuk dukungan terhadap industri seperti pembangkit listrik, petrokimia, dan transportasi kereta api.
Kemitraan ini diharapkan dapat meningkatkan ketersediaan suku cadang regional dan mempercepat waktu respon pemeliharaan bagi bisnis yang membutuhkan keandalan tinggi.
Selain itu, SKF dan ABB juga bekerja sama menyediakan charger untuk mobil Formula E yang akan kembali ke Jakarta tahun depan.
“Kami mendukung tidak hanya komponen low-collision, tapi juga charger Formula E yang mendukung keberlanjutan di sektor transportasi,” kata Anis.