Titik Kumpul – Aksi kekerasan terhadap anak kembali terjadi. Baru-baru ini, seorang gadis asal Bengkoang di Batam, Kepulauan Riau (Kepri) harus mengalami kekerasan fisik dan mental setelah dianiaya oleh ibu kandungnya sendiri.
Alih-alih melakukan sesuatu yang fatal, bocah tersebut diduga dianiaya oleh ibu kandungnya karena tidak bisa menghafal surah pendek Alquran.
Video viral yang memperlihatkan gadis dalam kesusahan itu terlihat di beberapa akun media sosial, salah satunya dibagikan akun Instagram @wargajakarta.id.
Dalam video pendek tersebut, seorang gadis kecil mengalami luka tragis setelah dianiaya oleh ibunya sendiri. Saat ia terduduk lemas di lantai, bocah itu lemas dengan luka memar di beberapa bagian tubuhnya.
Bagian leher, lengan dan kaki terlihat lebam setelah diduga dianiaya oleh ibunya. Tak sampai di situ, mereka juga mengikat seorang anak laki-laki berinisial AS yang merupakan siswa kelas 6 SD dengan rantai besi di lehernya.
Sedangkan bagian kaki dan tangannya diikat menggunakan tali rafia. Dengan suara lirih, korban mencoba menjelaskan kronologi singkatnya kepada perempuan yang berusaha menolongnya.
Informasinya, kekerasan tersebut awalnya terjadi setelah ibu berinisial Z meminta anaknya menghafal ayat pendek Alquran. Namun karena tidak bisa sembuh, bocah tersebut ditegur dan ibu kandungnya tidak mengizinkannya bersekolah.
AS pun tak tinggal diam dan akhirnya berusaha mencari jalan keluar dengan diam-diam meminjam ponsel ibunya yang saat itu sedang tertidur pulas.
Dimana ada handphone, niatnya dipakai untuk mendengarkan surah Alquran. Namun sayang, saat Z terbangun dan mendapati ponselnya hilang, ia langsung emosi dan geram.
Korban akhirnya menemukan beberapa luka lebam di beberapa bagian tubuhnya. Beruntung, korban penganiayaan fisik cilik ini juga mendapat bantuan dari tetangga sekitar rumahnya.
Dalam kasus ini, Kanit Reskrim Polres Benkong Iptu Marihot Pakpahan mengatakan, memang benar korban dianiaya oleh ibu kandungnya yang berinisial Z.
“Selanjutnya, pelaku meminta ponselnya kepada korban, namun anak tersebut tidak mengaku. Pelaku yang kesal kemudian memukul korban dengan sapu dan mengikatkan rantai di lehernya lalu menguncinya. Untuk mencegah korban melarikan diri, pelaku juga mengikat kaki dan tangan korban dengan tali rafia, katanya, seperti dikutip Titik Kumpul.co.id pada Jumat, 15 November 2024.
Korban warga Amerika kini dikabarkan berada dalam perlindungan Bareskrim Polres Benkong. AS mengaku tak mau pulang karena sempat mengalami trauma berat usai dianiaya ibu kandungnya sendiri.
“Korban akan kami berikan bantuan psikolog anak dan diserahkan ke Rumah Penampungan Anak Kota Batam,” ujarnya.
Berdasarkan keterangan polisi, perbuatan tersebut dilakukan sang ibu karena emosi saat melihat anaknya yang kerap berbohong dan suka kabur dari rumah berhari-hari.
“Anaknya juga mencuri barang dari tetangga. Itu membuatku jengkel,” katanya.
Reaksi warga jaringan
Sontak, unggahan video viral di media sosial ini berhasil mendapat reaksi dari warganet.
“Orang tua jaman sekarang makin kacau, cara pendidikannya berbeda dengan dulu, pendidikan anak jaman sekarang begitu, tinggal lapor saja ke polisi.” Hak perlindungan anak,” tulis jaringan tersebut.
“Ya Tuhan, miris banget lihatnya.. Gak kebayang gimana traumanya nanti,” seru yang lain.
“Orang tua memaksa anaknya melakukan kekerasan, dan anak mereka pasti akan mewariskan kekerasan itu kepada generasi berikutnya,” kata yang lain dari Internet.