Berbikini di Usia 40 Tahun, Demi Moore Kenang Standar Cantik di Charlie’s Angels

Jakarta, Titik Kumpul – Demi Moore, aktris Hollywood yang menginspirasi banyak wanita, menonjol karena pandangannya yang kuat tentang standar kecantikan, penuaan, dan ekspresi kehidupan. Dalam wawancara eksklusif untuk portofolio Elle’s Women in Hollywood 2024, Moore berbagi pengalamannya selama 40 tahun mengenakan bikini untuk Charlie’s Angels: Full Throttle dan proyek terbarunya, The Thing.

Pada tahun 2003, Moore mengejutkan banyak orang dengan tampil dalam balutan bikini untuk sekuel Charlie’s Angels. Mengingat pengalamannya, dia berkata: “Saya berusia 40 tahun, yang berarti saya tidak harus memiliki tubuh yang saya inginkan, itu sulit bagi saya.” Ia mengaku tak pernah membayangkan adegan itu akan menjadi “perbincangan besar” di masyarakat.

Moore percaya bahwa standar kecantikan telah berubah, namun ia juga menegaskan bahwa perempuan perlu menilai kembali daya tarik mereka. “Saya sekarang berusia 62 tahun, dan saya harus mengevaluasi kembali keinginan seorang wanita yang sedang mengalami menopause,” katanya. Ia juga mencatat bahwa di masa lalu perempuan seringkali dipinggirkan dan dianggap aseksual.

Menurut Moore, perjalanan hidupnya telah mengajarkannya untuk menemukan kejujuran dan kebenaran dalam dirinya. “Saya tidak mencoba untuk mendefinisikan ulang diri saya sendiri; saya mencoba menemukan apa yang benar dan tepat tentang diri saya, dan jika saya bisa melakukan itu, saya harap saya bisa mengambilnya dari orang lain,” katanya.

Terlebih lagi, setiap orang merasa mempunyai peran dalam kehidupan. “Saya percaya kita semua mempunyai peran dalam kehidupan dan pelayanan, dan apapun alasannya, saya merasa kita harus melakukannya,” lanjutnya.

Di masa lalu, ia berperan sebagai Elizabeth Sparkle, seorang bintang Hollywood yang berada di bawah tekanan kuat untuk mempertahankan reputasinya. Setelah dipecat dari pekerjaannya pada usia 50 tahun, Elizabeth menemukan versi dirinya yang lebih muda, Sue, diperankan oleh Margaret Qualley. Konflik yang ditimbulkan bukan hanya antara dua pilihannya saja, namun juga pada diri sendiri.

“Yang menggugah saya bukanlah apa yang terjadi padanya di luar, tapi apa yang Elizabeth lakukan pada dirinya sendiri. Dia lebih menghargai ketenaran dan kekayaan daripada kedamaian batin dan pertumbuhan pribadi,” kata Moore saat membahas film tersebut di festival 2024. Film Internasional Toronto.

Melalui pengalaman hidupnya, Moore menjadi simbol wanita yang ingin menantang norma-norma masyarakat seputar kecantikan dan penuaan. Dengan caranya sendiri, ini menunjukkan bahwa usia tidak harus menjadi penghalang untuk merayakan diri sendiri. 

“Dulu, perempuan selalu diabaikan,” katanya. Namun, ia menekankan bahwa penuaan memerlukan evaluasi ulang terhadap pandangan masyarakat terhadap daya tarik perempuan. Moore berharap kisah hidup dan kariernya dapat menginspirasi orang lain untuk lebih menerima diri mereka sendiri.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *