First Time Mom Pasti Relate, Influencer Ini Share Pengalaman Bedain MPASI Anak Pertama dan Kedua

JAKARTA, Titik Kumpul – Pemberian Makanan Pendamping ASI (MPASI) merupakan tahapan penting dalam tumbuh kembang bayi yang dimulai pada usia 6 bulan. Pada usia ini, ASI atau susu formula sudah tidak mencukupi kebutuhan nutrisinya sehingga diperlukan MPASI sebagai tambahan sumber energi, protein, serta vitamin dan mineral penting lainnya.

Makanan yang diberikan hendaknya kaya akan zat besi, protein, lemak sehat, dan serat untuk menunjang pertumbuhan fisik dan perkembangan otak. Pengenalan MPASI yang tepat juga membantu anak belajar mengenali berbagai rasa dan tekstur makanan, sehingga mendukung kebiasaan makan yang sehat. Scroll untuk selengkapnya, yuk!

Perbedaan bahan-bahan yang dibutuhkan dalam MPASI seringkali membuat para ibu bingung, terutama bagi ibu yang baru pertama kali melahirkan atau ibu yang baru saja melahirkan. Ternyata influencer Dwi Handayani Syah Putri pun merasakannya.

“Malah saya pernah bilang, kalau saya siapkan MPASI untuk anak saya, caranya gimana, gimana, wajar kalau orang seperti ini? “Aku khawatir aku salah. Oh, itu keterlaluan ya?”

Pengalaman melakukan MPASI berikut ini membuat ibu dua anak ini semakin rileks dan paham dengan apa yang harus dilakukannya. Menurutnya, daripada para ibu pusing menentukan bahan makanan apa yang akan dimasukkan ke dalam MPASI, lebih baik gunakan bahan makanan yang ada di rumah.

“Sebenarnya pakai saja yang ada di kulkas. Blendernya sudah menyala, jaga bayimu,” ujarnya.

Dia melanjutkan, “Ini Elijah, makanya dia suka makan sekarang. Aku takut pada Fry, wajar saja kalau dia tidak terlalu suka makanan. Semua hal dipertimbangkan.”

Ia merasa prosedur MPASI pada anak pertamanya tidak berjalan dengan baik karena banyak kebingungan mengenai makanan apa yang harus diberikan kepadanya. Belum lagi, Doi Handayani pun memaksakan diri untuk memberikan makanan mahal dan berkualitas untuk anak pertamanya.

Akibatnya, anak jadi pilih-pilih makanan, karena sudah terbiasa makan makanan mahal sejak kecil.

“Itu juga salah saya, karena saya bingung,” kata Dwi Handayani. “Kalau dilihat semuanya, cari ginseng dari Belanda, cari tomat dari New Zealand.”

Dia menambahkan: “Mereka bilang jangan gunakan gula dan garam agar anak tidak pilih-pilih makanan. Apa yang kamu lakukan? Dia malah jadi pilih-pilih makanan.”

MPASI diberikan secara bertahap, dimulai dari makanan bertekstur lembut seperti bubur atau bubur, kemudian perlahan ditingkatkan hingga tekstur lebih kental seiring berkembangnya kemampuan makan anak.

Berdasarkan pengalaman Doi Handayani Siah Putri, sebaiknya MPASI mempertimbangkan kandungan gizi dari sumber makanan yang diberikan, namun bukan berarti ibu harus memaksakannya pada bahan makanan yang sulit didapat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *