Makassar, Titik Kumpul – Nama Mira Hayati, pengusaha perawatan kulit asal Makassar, menjadi perhatian publik karena perseteruannya dengan Nikita Mirzani dan dugaan pelanggaran hukum terkait produk perawatan kulitnya yang dianggap berbahaya bagi kesehatan.
Pemilik merek MH Miracle White Skin ini diduga melanggar aturan penjualan produk yang mengandung zat berbahaya seperti merkuri dan hidrokuinon.
Kasus ini terungkap setelah Badan Reserse Kriminal Khusus (Ditkrimsus) Polda Sulawesi Selatan membenarkan adanya kandungan merkuri pada produk perawatan kulit Mira Hayati dan menetapkannya sebagai tersangka pelanggaran.
Ada enam produk kosmetik yang teridentifikasi mengandung bahan berbahaya, salah satunya produk Meera yang meresahkan masyarakat.
Penetapan Miri sebagai tersangka semakin memperkuat dugaan dirinya melanggar ketentuan Pasal 196 dan/atau Pasal 197 UU Nomor 1007/2019. 36 tahun 2009 di bidang pelayanan kesehatan. Ancaman hukuman yang menantinya tak main-main, yakni hukuman penjara hingga 15 tahun dan denda maksimal 1,5 miliar rupiah.
Kontroversi tidak berakhir di situ. Sosok Nikita Mirzani yang sejak awal sering mengkritik produk Mira, kembali melontarkan sindiran pedas melalui akun TikTok miliknya. Dalam siaran langsungnya, Nikita melontarkan sindiran kepada pemerintah Makassar yang dinilai lamban dalam hal tersebut.
“Makasar tidak memenjarakan perempuan. Dialah Meera Hayati yang mengeluarkan NRL dari penjara. Nikita berkata: “Saya tidak mengerti polisi Makassar.
Mira Hayati yang juga dijuluki ‘Ratu Emas’ berkat gaya hidupnya yang mencolok dan koleksi properti mewah masih menjadi perbincangan hangat di media sosial.
Mira diketahui memulai karirnya dari nol sebagai penyanyi dangdut bergaji rendah hingga sukses membangun bisnis perawatan kulit dengan penghasilan hingga Rp 10 miliar per bulan.
Selain itu, beliau juga memiliki usaha lain seperti MH Beauty Salon dan bekerja sebagai direktur di PT Agus Mira Mandiri Utama. Namun meski sukses, ancaman hukum masih mengintai perjalanan karier Mira Hayati.
Kemampuannya untuk melanjutkan usahanya juga terancam sehingga posisinya sebagai salah satu pengusaha kecantikan terkemuka di Sulawesi Selatan terancam.