Tak Masalah Jadi Sandwich Generation, Ayu Ting Ting: Itu Jadi Pembuka Rezeki Gue

JAKARTA, Titik Kumpul – Penyanyi dangdut Ayu Ting Ting mengaku termasuk generasi sandwich. Dia mengatakan dia menggunakan uang yang dia peroleh dari bekerja di industri hiburan Indonesia untuk menghidupi orang tua, anak-anak, dan saudara-saudaranya.

Meski berlatar belakang sandwich, Ayu Ting Ting mengaku tak mempermasalahkannya. Ia mengaku menikmatinya dan mengaku bekerja untuk keluarganya. melewati.

“Iya, saya tidak peduli karena saya sedang mencari uang untuk menafkahi keluarga saya,” ujarnya mengutip dari tayangan YouTube Tuah Kreasi.

Sementara itu, meski ayahnya bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS), ia tak rela ayahnya membiayai biaya perjalanannya. Ia pun meminta ayahnya untuk menabung gajinya sebagai PNS.

“Iya, bapak saya PNS, tapi uangnya dikumpulkan, yaitu dari ibu saya. Masih ada uang, hanya kebutuhan, saya tidak akan pernah membiarkan orang tua saya belanjakan,” kata Evan.

Pelantun Deepoke itu pun meyakini, berlatar belakang sandwich justru akan meringankan kondisinya. Sebab, ia yakin apa yang ia keluarkan untuk keluarganya akan membuka jalan bagi penghidupannya.

“Ha ha abang (sehingga membuka jalan mencari nafkah) aku tidak pernah peduli, misalnya siapa yang diberikan ibuku kepadaku, siapa yang diberikan ayahku, aku tidak pernah peduli.” Kalau menurutku pastikan saja ada, kalau keluar pasti ada yang punya,” kata Ayu Ting Ting.

Meski termasuk dalam generasi savanti dan menghidupi keluarga. Ayu terus memastikan kehidupan masa depan dirinya dan anaknya terjamin. 

“Saya baru bilang ke ibu, yang penting uang sekolah anak saya bagus, yang penting ada uang untuk masa depan saya dan masa depan anak saya,” ujarnya. 

Di sisi lain, setelah debutnya sebagai penyanyi Deng Dot pada tahun 2006, ia mengaku seluruh uang yang diperolehnya dari konser diatur oleh ibunya, Ami Kulsoom. 

“Sampai saat ini saya tidak pernah tahu berapa uang yang saya punya, berapa uang yang saya punya. Aku tidak pernah tahu siapa yang menggendong ibuku. “Saya tidak pernah bertanya berapa gaji saya, berapa anggaran saya, manajer saya tidak pernah memberi tahu saya,” ujarnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *