Kedatangan Denny Sumargo ke Rumah Farhat Abbas Berbuntut Laporan Polisi Terkait Ujaran Kebencian

JAKARTA, Titik Kumpul – Pengacara Farhat Abbas resmi melaporkan YouTuber sekaligus aktor Dani Samargo ke Polres Metro Jakarta Selatan pada Kamis, 7 November 2024.

Terdaftar dalam Laporan Nomor STTLP/B/3462/XI/2024/SPKT/Polres Metro Jaksel/Polda Metro Jaya, Farhat Abbas melaporkan Danny Samargo atas dugaan ujaran kebencian dan diskriminasi ras dan etnis.

Danny Samargo yang beberapa waktu lalu mendatangi rumah Farhat Abbas setelah diminta membunuhnya, memberikan keterangan kepada Polres Metro Jakarta Selatan.

Sebelum mengajukan laporan polisi, Farhat Abbas sempat meminta Danny Samargo meminta maaf secara terbuka.

Farhat Abbas menulis dalam unggahan Instagram pribadinya pada Selasa, “Saya berpikir untuk membuatnya (Danny) lebih rendah hati dan tidak mengulangi perbuatannya dengan cara hukum, menggunakan pasal terkini, dan menjebaknya jika tidak meminta maaf secara terbuka. 5 November 2024

Ancaman tersebut tak hanya sekedar mimpi, hingga akhirnya Danny Samargo diberitahu oleh Polres Metro Jakarta Selatan hari ini, Kamis, 7 November 2024.

“Kami memutuskan untuk melaporkan Danny Samargo dan hari ini kami telah resmi melaporkan berdasarkan pasal 16 atau pasal 156 undang-undang nomor 40 tahun 2008, yang dibunuh adalah Farhat Abbas dan yang dilaporkan adalah Danny Samargo yang dijatuhi hukuman mati yang berbahaya. Lebih dari 5 tahun,” kata pengacara Law Farhat Abbas, dikutip Krishnamurthy di Instagram @pembasmi.kehaluan.real.

Kuasa hukum Farhat Abbas juga menegaskan, sesampainya di rumah Farhat Abbas, Danny Samargo juga melahirkan suku dan ras yang dianggapnya merupakan penghinaan terhadap suku dan ras.

Sebelumnya diberitakan, Danny Smargo langsung mendatangi rumah Farhat Abbas saat ditantang menjelaskan soal kisruh antara Agus Salim dan Novi.

Perseteruan Danny Samargo dan Farhat Abbas bermula ketika Danny Samargo melontarkan komentar “ta*” yang keras saat Farhat Abbas mengatakan bahwa Danny Samargo sangat protektif terhadap Novi sebagai pemilik utama.

Pernyataan kemarahan Danny Samargo rupanya membuat Farhat marah dan kemudian mengancam akan membunuh Danny Samargo.

“Hei Danny, kamu bicara omong kosong. Kalau kamu berani bicara padaku, aku akan membunuhmu. Siapa kamu?” Saya tidak takut Andalah yang menyebabkan kemarahan ini sampai hal itu terjadi. Sangat melindungi Nawi,” ancam Farhat Abbas.

“Coba saja kalau ada yang berani masuk ke rumah saya, masuk ke dalam, cari saya, ambulans di tangan kiri, kuburan di tangan kanan,” tambah Farhat Abbas.

Danny Samargo lantas membalas ancaman Farhat Abbas Malam itu, mantan pebasket Danny Samargo langsung tiba di rumah Farhat Abbas di Kemang, Jakarta Selatan.

Namun sesampainya Danny Samargo di rumah Farhat Abbas, rekan-rekan Farhat Abbas langsung kabur, keduanya sempat bertengkar karena pertengkaran Agus dan Nawi yang menyeret nama Danny Samargo, alhasil Danny Samargo dan Farhat Abbas berakhir damai. Selesai

Salah satu pernyataan Denso yang paling sensasional adalah pernyataan Seri Na Pais sebelum meninggalkan kediaman Farhat.

Saya tidak akan berlama-lama, jadi percayalah pada kata-kata saya. Saya datang langsung hari ini untuk mengklarifikasi. Saya adil, saya bukan orang yang kejam. “Tetapi jika saya mendapat tantangan, jangan menyerah,” kata Danny Smargo.

Ungkapan khas Makasar yang bermakna percaya diri dan harga diri ini menjadi sorotan karena diucapkan dalam konteks pertemuan yang sangat sulit. Pernyataan tersebut disampaikan Danny menanggapi tantangan yang diterima Farhat Abbas.

Ungkapan khas Makasar yang bermakna percaya diri dan harga diri ini menjadi sorotan karena diucapkan dalam konteks pertemuan yang sangat sulit. Pernyataan tersebut disampaikan Danny menanggapi tantangan yang diterima Farhat Abbas.

Danny menegaskan, dirinya tidak bermaksud meremehkan atau meremehkan suku lain. Ia hanya ingin mengatakan bahwa prinsip Sri Na Paisa telah menjadi bagian dari dirinya dan keluarganya.

“Karena aku ditanya orangnya seperti apa, aku jawab aku berasal dari mana dan prinsip yang diajarkan orang tuaku, maaf kalau ada yang seperti itu. Saya marah karena bangga dengan prinsip Sri Na Pais,” kata Danny Smargo.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *