Jakarta – Infertilitas atau kemandulan adalah suatu kondisi dimana seorang pria atau wanita tidak dapat menjalankan fungsi reproduksinya dengan baik. yang menghambat proses kelahiran Di banyak negara di dunia Infertilitas Disengaja atau tidak Akibatnya, angka kelahiran menurun drastis.
Jika situasi ini terus berlanjut, negara ini mungkin akan menghadapi krisis populasi yang serius. Apalagi saat jumlah penduduk dunia mencapai 8 miliar jiwa.
Ada banyak negara yang mengalami penurunan angka kelahiran yang tajam. Oleh karena itu, rendahnya kesuburan menjadi kendala dalam mempertahankan dan meningkatkan jumlah penduduk.
Berikut daftar negara-negara dengan tingkat kesuburan rendah yang mungkin menghadapi penurunan populasi di masa depan: 1. Korea Selatan
Jika berbicara tentang dunia hiburan, Korea Selatan adalah rajanya jika berbicara tentang kelahiran. Negara ini harus siap menjadi yang teratas. posisi
Pasalnya, pada tingkat kelahiran negara tersebut hanya memiliki skor 1,25 yang berarti satu pasangan memiliki anak dari lima orang di Korea Selatan, hanya satu yang memiliki dua anak.
Alasan mengapa Korea Selatan mengalami kesulitan dalam hal kesuburan adalah karena tindakan penduduknya. Di negeri ini, banyak orang yang memilih untuk tetap melajang seumur hidupnya. Meski sudah menikah, ia sudah cukup umur untuk mempunyai satu anak saja.
Masyarakat Korea Selatan lebih serius dalam bekerja dibandingkan menikah dan melahirkan. Sebagai perbandingan, sebelum tahun 1970an, pasangan di Korea Selatan saat ini memiliki 4-6 anak, dan jarang sekali memiliki hanya dua anak.2. Jepang
Beberapa tingkat di bawah Korea Selatan, Jepang merupakan negara dengan masalah infertilitas dan kelahiran terbesar di negara ini, rata-rata pasangan hanya memiliki satu anak, atau angka kelahiran 1,40.
Masyarakat Jepang sangat menyukai pekerjaan sehingga menikah dan memiliki anak adalah prioritas mereka.
Selain harus menghadapi kelahiran kembar, Jepang juga harus menghadapi banyaknya populasi lansia di sini. Bayangkan jika orang Jepang yang sudah lanjut usia meninggal saat melahirkan anak kecil? Jadi dalam waktu dekat negara ini akan menghadapi penurunan populasi yang drastis3. Italia
Italia merupakan salah satu negara Eropa dengan PDB tertinggi di Eropa. Artinya masyarakat di negara ini mempunyai taraf hidup yang lebih tinggi.
Namun, jika menyangkut pernikahan dan anak. Italia juga menempati urutan teratas di negara ini, sangat jarang ada keluarga dengan dua anak. Ada lebih banyak lagi keluarga yang tidak memiliki anak.
Menurunnya angka kelahiran di negeri ini membuat pemerintah harus bekerja lebih keras. Jika Italia terus mengalami kemunduran sejak awal, tidak menutup kemungkinan negara ini akan hancur dalam beberapa tahun ke depan.
Peningkatan ekspor dan impor serta pengembangan energi terbarukan tidak akan mengubah fakta bahwa kesuburan penting untuk menopang negara di masa depan.4. Jerman
Angka kelahiran di Jerman terus menurun sejak tahun 1980, dari 2,5 menjadi sekarang hanya 1,41 30 tahun, kelahiran menurun secara signifikan, di bawah 1 persen.
Pemerintah Jerman juga berupaya menaikkan angka kelahiran di negaranya menjadi angka 2.
Khususnya Dari sudut pandang ekonomi, Jerman berada di posisi teratas. Karena industrinya di bidang pesawat terbang, senjata militer, dan senjata mematikan lainnya, dalam hal PDB, Jerman dulunya berada di peringkat teratas di Eropa.
Sayangnya, masyarakat di negeri ini kurang memikirkan soal pernikahan dan anak. Oleh karena itu, tanpa disadari jumlah penduduknya terus berkurang. Modernisasi dan kemajuan ekonomi telah membuat masyarakat Jerman lebih berhati-hati dalam melakukan aktivitasnya. Agar mereka bisa terus maju. Kanada
Kanada memiliki lahan luas yang tidak digunakan untuk tempat tinggal. Inilah sebabnya mengapa negara ini menerima pengungsi yang ingin menetap dan menjadi warga negara.
Kebijakan ini dilakukan seiring upaya negara tersebut untuk meningkatkan jumlah penduduknya yang kian meningkat. Tingkat kesuburannya juga hanya 1,59.
Dalam perekonomian Kanada, kita lebih unggul. Bahkan negara-negara besar seperti Spanyol dan Australia masih lebih rendah dibandingkan Kanada. Negara berdaun maple ini juga merupakan penghasil minyak terbesar di dunia.
Produk dan mesin kayu telah mendunia dan sulit menemukan pesaing. Sayangnya, menurunnya angka kelahiran membuat negara ini semakin terpuruk.