Rahasia Sukses Merancang Pameran yang Berkesan di Tengah Persaingan

JAKARTA, Titik Kumpul – Dalam beberapa tahun terakhir, industri pameran di Indonesia menunjukkan perkembangan pesat. Berbagai event mulai dari pameran teknologi, otomotif, kecantikan hingga kuliner semakin banyak digelar di berbagai kota. Acara ini bukan hanya sekedar acara periklanan, tetapi telah menjadi alat pemasaran yang penting untuk pengenalan produk, membangun hubungan dan memperkuat posisi merek di pasar.

Bagi banyak perusahaan, pameran bukan lagi sekedar pilihan, namun merupakan bagian penting dari strategi bisnis mereka. Bergerak lebih banyak, oke?

Mengikuti perkembangan tersebut, banyak kalangan di industri pameran yang berlomba-lomba memberikan ide-ide inovatif dan solusi pameran yang sejalan dengan tren terkini. Tak hanya pameran tradisional, tren hybrid yang memadukan konsep digital dan fisik pun mulai banyak diterapkan. Di sinilah tantangan utama muncul – bagaimana merancang dan menciptakan konsep pameran yang tidak hanya menarik, namun juga efektif dan berdampak jangka panjang.

Pameran konvensional bukan lagi satu-satunya pilihan. Banyak perusahaan menyadari bahwa digitalisasi dapat meningkatkan jangkauan dan efektivitas pameran. Di Indonesia, kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, dan Bandung menyelenggarakan berbagai pameran hybrid dengan menggunakan teknologi terkini. Selain memungkinkan pengunjung untuk berpartisipasi secara langsung, konsep hybrid juga memfasilitasi akses virtual, sehingga lebih banyak orang dapat menikmati pameran dari mana saja.

Pendekatan ini membantu perusahaan mengatasi tantangan logistik dan biaya yang seringkali tidak mungkin terjadi pada pameran dagang konvensional. Dengan konsep hybrid, perusahaan dapat mengurangi ketergantungan pada ruang fisik yang luas dan membuka peluang lebih luas untuk berinteraksi dengan audiens melalui berbagai media digital. 

Seperti yang diungkapkan CEO Kobindo Randy Purnomo, “Kami menciptakan proyek-proyek event yang sangat kredibel dan terukur, memenuhi kebutuhan pasar dengan jangkauan luas dan dinamis. Ini merupakan tantangan tersendiri dan kami siap berinovasi dalam menjalin hubungan tersebut. Menuntut ide-ide baru dan kreativitas.”

Indonesia memiliki keunggulan demografis yang sangat besar, dimana sebagian besar penduduknya berada pada usia kerja dan memiliki daya beli yang tinggi. Kota-kota di luar Jakarta kini juga muncul sebagai pusat bisnis yang berkembang pesat. Hal ini menjadikan Indonesia sebagai pasar yang menarik bagi penyelenggara pameran lokal dan internasional. Pameran yang diadakan di Indonesia tidak hanya berfungsi sebagai ajang promosi, namun juga sebagai sarana edukasi dan pengalaman bagi pengunjung.

Konsep hybrid yang banyak digunakan dalam pameran modern memungkinkan perusahaan memanfaatkan jumlah penduduk Indonesia. Selain mampu menjangkau lebih banyak audiens dari berbagai wilayah, konsep ini memberikan peluang bagi perusahaan untuk mendiversifikasi metode interaksi dan menyampaikan pesan yang lebih personal kepada audiens.

Direktur Kobindo mengatakan, “Indonesia mempunyai keunggulan demografis yang kuat, saat ini Jakarta bukan satu-satunya pusat bisnis, namun menjadi penghubung perkembangan pusat bisnis di kota atau pulau lain. Jadi pameran outdoor/indoor sudah tidak lazim lagi, tapi sudah menjadi digital, maka konsep hybrid mutlak diperlukan

Dalam dunia Industri 5.0, perusahaan-perusahaan Indonesia mulai memahami pentingnya menciptakan pengalaman unik dan berkesan bagi pengunjung. Perusahaan-perusahaan ini tidak hanya menyediakan produk dan layanan, namun berupaya menyediakan booth yang menciptakan dampak mendalam melalui desain yang kreatif dan interaktif. Desain booth yang out-of-the-box tidak hanya menarik perhatian, namun juga menciptakan hubungan emosional antara brand dan audiens.

Didesain dengan konsep hybrid yang inovatif, pameran ini memungkinkan pengunjung menikmati visualisasi produk dengan pengalaman interaktif seperti avatar 3D, kamera 360, dan elemen hiburan. Hal ini dapat menimbulkan kesan yang lebih mendalam dan membantu pengunjung memahami produk yang ditawarkan dengan lebih mudah.

“Kami prihatin dengan penyediaan kebutuhan out-of-the-box dalam pencahayaan fokus, tampilan avatar, citra 3D, kamera 360 dan konten hiburan serta media billboard dan mobile advertising lainnya,” jelas Randy.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *