Titik Kumpul, JAKARTA – Musim hujan di Indonesia biasanya menjadi musim yang dinanti-nantikan, apalagi setelah bulan-bulan panas. Namun, meskipun hujan memberikan manfaat bagi pertanian dan sumber daya air, musim ini juga membawa berbagai ancaman kesehatan yang tidak dapat diabaikan.
Perubahan suhu yang ekstrem, kelembapan tinggi, dan genangan air menciptakan kondisi ideal bagi pertumbuhan bakteri, virus, dan mikroorganisme lainnya.
Akibatnya, risiko penyakit meningkat secara signifikan, sehingga mempengaruhi produktivitas, biaya pengobatan, dan bahkan kualitas hidup masyarakat. Yuk baca artikel selengkapnya di bawah ini Bayangkan ketika Anda harus bolos kerja atau beraktivitas sehari-hari karena demam tinggi, gejala flu atau penyakit lain yang berkepanjangan, tagihan pengobatan yang tidak terduga, dan stres. Memburuknya kesehatan merupakan kenyataan yang dihadapi banyak orang saat musim hujan. Namun, jangan khawatir! Artikel ini merupakan panduan lengkap untuk membantu Anda dan keluarga tetap sehat di musim hujan, mulai dari penyakit yang harus diwaspadai hingga tindakan pencegahannya, semuanya akan kita bahas secara mendalam. Yuk datang dan simak informasi lengkapnya! Mengapa musim hujan berdampak buruk bagi kesehatan? 1. Musim hujan menciptakan lingkungan yang ideal bagi pertumbuhan mikroorganisme, nyamuk berperan sebagai vektor penyakit seperti demam berdarah dan malaria, sedangkan kelembapan yang tinggi mendorong tumbuhnya jamur penyebab penyakit kulit. Selain itu, kualitas air minum seringkali tercemar akibat banjir atau pencemaran lingkungan. Sistem kekebalan tubuh melemah Perubahan cuaca yang keras seperti udara dingin atau kurangnya sinar matahari dapat menurunkan daya tahan tubuh. Kurangnya paparan sinar matahari menurunkan produksi vitamin D yang penting untuk kekebalan tubuh. Oleh karena itu, masyarakat lebih mudah terserang infeksi bakteri, virus, dan parasit. 5 penyakit yang harus diwaspadai saat musim hujan 1. Infeksi saluran pernafasan: Flu, batuk, radang paru-paru dan penyakit umum lainnya terjadi pada musim hujan. Virus penyebab influenza mudah menyebar melalui droplet di udara, terutama di lingkungan lembab. Gejalanya meliputi demam, lemas, nyeri, dan nyeri otot. Pencegahan: Salah satu cara yang paling efektif adalah dengan rutin mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir. Ini merupakan kebiasaan yang penting, terutama sebelum makan, setelah menyentuh permukaan yang digunakan banyak orang, atau setelah bepergian dengan benar. Mencuci tangan dapat menghilangkan bakteri dan virus yang mungkin menempel pada tangan sehingga mengurangi risiko penularan penyakit . Selain itu, penggunaan masker, terutama di tempat umum atau keramaian, juga merupakan langkah penting lainnya. Masker tidak hanya melindungi Anda dari virus dan bakteri, namun juga menghentikan penyebaran droplet dari orang yang mungkin sakit. Gunakan masker dengan benar, pastikan masker menutupi hidung dan mulut, serta ganti masker secara berkala jika masker basah atau kotor. Untuk menunjang daya tahan tubuh, makanan bergizi juga sangat dianjurkan. Meningkatkan asupan buah dan sayuran yang kaya vitamin C, seperti jeruk, kiwi, dan paprika, dapat membantu tubuh melawan infeksi. Sumber protein seperti ikan, telur, dan kacang-kacangan juga penting untuk memperbaiki jaringan tubuh dan menjaga kesehatan. Dengan mengikuti langkah-langkah ini secara konsisten, Anda dapat mengurangi risiko terkena infeksi saluran pernafasan secara signifikan. 2. Demam berdarah dengue (DBD) Demam berdarah dengue disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Jumlah kasus demam berdarah kerap meningkat tajam pada musim hujan akibat peningkatan tajam jumlah nyamuk di genangan air. Gejala : Demam tinggi, nyeri sendi, ruam merah pada kulit dan mual. Pencegahan penyakit: Salah satu metode utama adalah menerapkan tindakan untuk mencegah demam berdarah. Prinsip 3M Plus yaitu drainase, penutup dan daur ulang barang-barang bekas dapat menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk Aedes aegypti. Mengeringkan wastafel atau tangki secara teratur penting untuk menghilangkan jentik nyamuk. Selain itu, pastikan wadah air apa pun, seperti ember atau ember, tertutup rapat untuk mencegah nyamuk bertelur. Barang-barang bekas seperti botol plastik, kaleng, atau ban bekas juga harus didaur ulang atau diolah dengan baik agar tidak menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk. Selain 3M Plus, memasang kelambu anti nyamuk pada jendela atau area berventilasi dalam rumah juga menjadi salah satu upaya efektif. Mencegah nyamuk masuk ke dalam rumah. Hal ini dapat memberikan perlindungan tambahan, terutama pada malam hari saat nyamuk lebih aktif. Untuk perlindungan diri, gunakan losion pengusir nyamuk, terutama saat berada di luar ruangan atau di area berisiko tinggi (seperti area dengan genangan air). Pilih lotion yang mengandung bahan yang aman bagi manusia. Dengan menggabungkan langkah-langkah ini, Anda dapat mengurangi risiko terkena demam berdarah sehingga Anda dan keluarga tetap sehat selama musim hujan. 3. Diare Diare sering terjadi akibat mengonsumsi makanan atau air yang terkontaminasi bakteri seperti E. coli atau virus lainnya. Banjir saat musim hujan meningkatkan risiko pencemaran air: langkah pertama yang sangat penting adalah menghindari makanan yang tidak higienis. Pastikan untuk selalu memilih makanan yang dimasak dan disajikan dalam kondisi bersih. Hindari menjual makanan yang tidak tertutup di luar ruangan karena mudah terkena debu atau lalat. Selain itu, kebiasaan meminum air yang tidak direbus juga dapat menimbulkan gangguan kesehatan. Pastikan untuk hanya meminum air yang direbus atau didesinfeksi, seperti dari alat pemurni air yang baik. Jika Anda meminum air kemasan, periksa segel pada kemasannya untuk memastikan keamanannya. Kebiasaan mencuci tangan juga berperan penting dalam mencegah gangguan pencernaan. Biasakan mencuci tangan dengan sabun dan air, terutama sebelum makan dan setelah dari toilet. 4. Penyakit kulit Penyakit kulit seperti gatal-gatal dan infeksi jamur sering terjadi saat musim hujan. Kondisi lembap dan pakaian yang lembap membuat jamur lebih mudah tumbuh di kulit. Pencegahan: Langkah pertama adalah memastikan Anda tetap kering. Sehabis kehujanan sebaiknya segera mandi dan mengeringkan tubuh dengan handuk bersih, terutama di area yang terdapat lipatan seperti ketiak, selangkangan, dan jari kaki. Hindari meninggalkan pakaian basah terlalu lama di tubuh karena area tersebut dapat menjadi tempat tumbuhnya jamur. jamur. Pilih pakaian berbahan katun yang menyerap keringat dan memberikan sirkulasi udara yang baik pada kulit, serta hindari pakaian yang terlalu ketat atau berbahan sintetis karena dapat memerangkap kelembapan dan meningkatkan risiko iritasi kulit. Selain itu, penting untuk menjaga kebersihan pakaian dan seprai dengan mencucinya secara rutin menggunakan deterjen lembut dan pastikan menjemurnya di bawah sinar matahari hingga benar-benar kering untuk mencegah penumpukan bakteri. Atau jamur bisa menyebabkan infeksi kulit. 5. Leptospirosis Leptospirosis disebabkan oleh bakteri yang hidup di air kotor dan sering menyebar melalui luka kulit yang bersentuhan dengan genangan air yang terkontaminasi urin tikus. Jika tidak diobati, penyakit ini dapat menyebabkan komplikasi serius: demam, sakit kepala, nyeri otot, dan mual. Pencegahan: Langkah utama dalam pencegahan adalah dengan menghindari berjalan tanpa alas kaki di genangan air. Genangan air seringkali terkontaminasi bakteri, virus atau parasit dari feses dan kotoran hewan yang dapat masuk ke dalam tubuh melalui kulit, apalagi jika terdapat luka terbuka maka lakukan pada saat hujan. Selalu kenakan sepatu yang bersih dan tahan air saat berada di luar ruangan. Jika ada luka, tutupi dengan plester tahan air sebelum meninggalkan rumah. Hal ini penting untuk mencegah bakteri atau kuman dari lingkungan masuk ke dalam tubuh melalui luka terbuka. Jangan abaikan luka kecil sekalipun karena infeksi dapat berkembang dengan cepat. Jika tidak dijaga kebersihannya. Selain itu, menjaga kebersihan rumah juga penting, terutama untuk mencegah masuknya tikus yang sering membawa bakteri Leptospira penyebab leptospirosis. Pastikan untuk menyimpan makanan dalam wadah kedap udara, membersihkan tumpahan, dan menutup semua bukaan. Tips bersih-bersih rumah agar keluarga tetap sehat Bersihkan area basah seperti kamar mandi dan dapur secara rutin. Tempat yang basah merupakan tempat yang ideal bagi bakteri dan jamur untuk berkembang. Bersihkan lantai, dinding, dan permukaan lainnya secara teratur dengan pembersih antibakteri. Pastikan terdapat sirkulasi udara yang baik di dalam kandang ayam. Udara segar penting untuk mencegah polusi udara dalam ruangan. Buka jendela beberapa jam setiap hari untuk memastikan sirkulasi udara. Gunakan disinfektan untuk membersihkan lantai. Mengepel lantai dengan disinfektan dapat membantu membunuh kuman yang mungkin masuk ke dalam rumah dari luar, terutama saat musim hujan dimana sepatu sering basah dan kotor. Pengawetan makanan Simpan makanan dalam wadah kedap udara untuk mencegah kontaminasi bakteri. Pastikan makanan disimpan dalam wadah kedap udara dan pada suhu yang sesuai, seperti menyimpan makanan yang mudah rusak di lemari es. Hindari mengonsumsi makanan yang disimpan terlalu lama. Sebelum mengonsumsi makanan, selalu periksa tanggal kedaluwarsa atau tanda-tanda pembusukan, seperti bau atau perubahan warna. Pengusir nyamuk Pasang kelambu pada pintu dan jendela. Langkah ini sangat bagus untuk mengusir nyamuk dari rumah Anda, terutama pada sore dan malam hari. Bersihkan tangki air setidaknya seminggu sekali. Genangan air seperti ember dan pot bunga merupakan tempat ideal bagi nyamuk untuk bertelur. Bersihkan dan sanitasi secara teratur untuk mencegah hal ini terjadi. Taburkan bubuk larvasida pada tempat yang sulit dikeringkan. Jika terdapat waduk yang tidak dapat dibersihkan seperti selokan atau kolam kecil, gunakanlah larvasida untuk membunuh jentik nyamuk. Musim hujan menimbulkan tantangan kesehatan. Namun, dengan tindakan pencegahan yang tepat, Anda dapat melindungi diri dan keluarga dari berbagai penyakit yang mengintai. Ingatlah untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan, membangun imunitas tubuh, dan mewaspadai gejala penyakit tertentu.