Jakarta, Titik Kumpul – Jorge Martin belum yakin bisa menjadi juara dunia MotoGP 2024. Bahkan, pebalap Pramac Racing itu menghabiskan putaran terakhir seri MotoGP Barcelona itu dengan menangis kegirangan.
Francesco Bagnaia menjadi pemenang kompetisi yang berlangsung di sirkuit Catalunya tersebut. Namun, tambahan 25 poin dari kemenangan itu tidak membantunya menyelesaikan hat-trick sebagai juara dunia karena kalah 10 poin dari Martin.
Pat Martin mampu finis ketiga dan akhirnya mengakhiri musim di puncak klasemen dengan 508 poin dan memenangkan kejuaraan dunia MotoGP untuk pertama kalinya. Padahal, Martin sendiri hanya memenangi tiga balapan besar.
“Aku masih tidak percaya, aku terkejut! Emosi saya tinggi, saya menangis tak terkendali, kata Martin, seperti dilansir Crash pada Senin, 18 November 2024.
“Sudah lama sekali. Karir saya tidak mudah. Tentu saja saya punya peluang bagus, tapi saya rasa saya berhasil. Saya bekerja cukup keras. Saya melakukan banyak pengorbanan. Saya punya peluang musim lalu tapi saya tidak melakukannya. Saya pikir saya sudah siap. Tapi tahun ini saya merasa ini adalah tahun saya,” katanya.
Martin mengaku sangat ketakutan pada balapan terakhir ini, meski memilih jenis ban. Meski hanya perlu finis di posisi ke-9 untuk menjadi juara dunia, namun pada akhirnya ia bisa menikmati balapan tersebut.
“Aku mulai mengingat banyak momen. Aku rasa seluruh karirku terlintas dalam pikiranku. Aku ingat ayahku, setiap akhir pekan setelah latihan kerja, ibuku memasak sambil mengendarai sepeda motor. Kakekku tidak ada di sini dan dia melihat ke bawah dari langit,” katanya.
“Tetapi kemudian saya sangat fokus, mencoba menikmati momen: ‘Jorge, kamu harus menyelesaikan pekerjaan. Kamu tidak dapat melakukan apa pun sampai kamu melewati garis finis. “Pada lap terakhir saya pikir saya mulai menangis. Ini sangat emosional,” pungkas Mārtiņš.
Martin menjadi pebalap satelit pertama yang menjadi Juara Dunia MotoGP. Sayangnya, musim 2024 menjadi musim terakhir yang dipertahankan Pramac Racing setelah Marc Marquez dipilih Ducati untuk promosi ke pabrikan.
Martin akan membela tim pabrikan Aprilia musim depan. Sementara tim Pramac akan menjadi tim satelit Pabrik Yamaha untuk membantu pengembangan YZR-M1 yang rencananya akan menggunakan basis mesin V4.