New York, Titik Kumpul – Industri otomotif saat ini sedang mengalami perubahan besar pada desain interior kendaraan. Meskipun layar sentuh masih mendominasi, banyak produsen mobil memikirkan kembali penggunaan kontrol fisik.
Hal ini terjadi karena pengemudi menyadari pentingnya tombol fisik untuk keselamatan dan kenyamanan berkendara. Jadi apa yang menyebabkan perubahan ini?
Rachel Plotnick, seorang profesor di Indiana University Bloomington dan pakar teknologi tombol, telah lama mempelajari tren ini. Dia mengkaji sejarah psikologis dan budaya tombol fisik dan perannya dalam teknologi.
Menurutnya, salah satu penyebab utama kembalinya tombol fisik adalah screen kelelahan atau kelelahan akibat interaksi berlebihan dengan layar.
“Kita menghabiskan banyak waktu di depan layar, baik untuk bekerja atau hiburan, dan itu bisa sangat melelahkan. “Tombol fisik bisa sedikit menyimpang dari teknologi,” ujarnya dikutip Titik Kumpul Otomotif dari Carscoops, Selasa 19 November 2024.
Tombol memberikan pengalaman berbeda karena tidak selalu memerlukan fokus visual—pengguna dapat merasakan keberadaannya tanpa melihat, sehingga lebih aman saat mengemudi.
Di dalam mobil, kritik ini sangat penting. Layar sentuh memerlukan perhatian visual, sesuatu yang harus dihindari pengemudi.
Sebaliknya, kontrol fisik memungkinkan pengemudi mengendalikan karakteristik kendaraan tanpa mengalihkan pandangan dari jalan. Menurut Plotnick, tombol fisik membatasi pilihan, membuatnya lebih mudah dan mudah dioperasikan.
Menanggapi keluhan konsumen, beberapa produsen mobil mulai mengembalikan kenop dan tombol fisik untuk fungsi-fungsi penting seperti pengatur suhu dan volume. Misalnya saja Volkswagen yang bereksperimen dengan tombol sentuh haptik, kini kembali ke tombol fisik karena lebih mudah digunakan.
Meski demikian, bukan berarti layar sentuh akan hilang sama sekali. Plotnick mengatakan tombol fisik dan layar sentuh sebenarnya bisa saling melengkapi.
“Orang-orang kehilangan tombol fisik karena kami dapat mengoperasikannya tanpa melihat, namun juga karena tombol tersebut memberikan feedback yang kaya akan sentuhan,” katanya.
Menurut Plotnik, fungsi-fungsi penting seperti pengaturan suhu atau lampu tetap harus menggunakan tombol fisik, sedangkan fungsi-fungsi yang kurang mendesak seperti navigasi dan hiburan tetap dapat menggunakan layar sentuh.