Alasan Denny Sumargo Bawa Kamera saat Datangi Rumah Farhat Abbas, Ternyata Bukan Sekadar Dokumentasi

Jakarta, Titik Kumpul – Kedatangan Denny Sumargo dan awak media di kediaman Farhat Abbas membuat heboh dunia maya yang kini menjadi penyebab pertengkaran kedua pria tersebut. Farhat tak terima dengan perlakuan arogan pebasket tersebut lalu melapor ke polisi atas dugaan pencemaran nama baik. 

Denny Sumargo sebenarnya bermaksud menjawab ucapan Farhat Abbas soal pengeroyokan suami Olivia Allan. Padahal, artis yang akrab disapa Densu itu sudah menunggu kedatangan pembawa acara kontroversial itu, namun batang hidungnya tak kunjung muncul. 

Akhirnya Densu berinisiatif mendatangi rumah Farhat di kawasan Kemang, Jakarta Selatan. Densu menuturkan, mantan suami Nia Daniati itu sendiri memberikan alamat rumahnya (share lokasi) dan menanyakan jam berapa Densu akan berangkat ke tempat tinggalnya. 

Dalam podcast bersama Deddy Corbuzier, Densu menjelaskan alasannya mengundang awak media berkunjung ke rumah Farhat Abbas. Artis berusia 43 tahun itu pun dengan berani mengaku membawa kamera pribadi.

Denny Sumargo mengatakan salah satu alasan membawa kamera adalah untuk dokumentasi. Menurut penilaiannya, Farhat Abbas merupakan tipikal orang yang suka memutarbalikkan kata sehingga perlu ada bukti rekaman.

“Saya mantan orang jalanan, saya tidak percaya siapa pun. Daripada menyimpan kekhawatiran ini, saya kembali ke media karena dia berbicara di media,” kata Denny Sumargo, dikutip dari YouTube Deddy Corbuzier pada Selasa (19/11 /2024).

Selain sebagai dokumentasi pribadi dan bentuk tanggung jawab Farhat atas perkataannya di media, kata Densu, kehadiran kamera membuatnya lebih bisa mengontrol. Densu bertanya kepada sahabat lama Deddy Corbuzier tentang kemungkinan buruk yang bisa menimpa Farhat Abbas jika tidak ada kamera reporter.

“Sekarang kayak om Ded, kalau saya tidak datang membawa kamera atau tanpa reporter, apa jadinya? Apa yang harus saya lakukan?”

“Iya bisa, Kak,” jawab Deddy Corbuzier singkat.

Densu menampik ramalan pria botak itu karena berdasarkan pemahaman Densu bahwa tinju adalah pukulan dua sisi. Sedangkan yang dimaksud Densu adalah Farhat bisa dihajar tanpa ampun.

“Iya kenapa tidak diberi kesempatan,” kata Deddy.

“Tidak masalah, tujuan saya datang ke sana adalah untuk dikalahkan,” kata Densu.

Selain itu, Densu menyebut kedatangannya ke rumah Farhat bukan untuk membuat keributan atau ancaman. Namun, Anda ingin menyampaikan pesan bahwa masalah mereka bisa diselesaikan secara damai tanpa harus bertengkar atau berdebat yang hanya akan memperburuk keadaan. 

“Aku datang ke sini (rumah Farhat) ingin memberitahumu, ingat baik-baik Bang Farhat Abbas. Kamu orang hebat, kamu pengacara dan setahuku ayahmu orang hebat, ibumu orang baik, aku tahu. bahwa Anda tidak boleh ada “perlakuan di depan orang dengan hukuman, apalagi ancaman pemukulan. Orang tidak takut kepada Anda, mereka hanya malas, menurut saya orang itu harus dihentikan,” kata Densu.

Sebagai orang Bugis Makassar, Densu punya pepatah setempat yang berbunyi ‘Kalau ada burung, cabutlah pedang’. Pepatah ini mempunyai arti bahwa ketika seseorang mengatakan sesuatu hendaknya ia berani membuktikan kebenaran perkataannya.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *