Jakarta, Titik Kumpul – Kehidupan pribadi Cinta Laura kerap terekspos ke publik sehingga ia merasa diracuni. Apalagi jika seseorang mempunyai masalah dengan agama yang dianutnya. Pasalnya Cinta Laura berasal dari keluarga yang berbeda agama, sehingga banyak orang yang bertanya-tanya apakah Cinta Laura mengikuti ajaran keluarga ibunya atau keluarga ayahnya.
Cinta Laura juga dikenal sebagai artis yang sangat terbuka. Dia menyatakan bahwa dia menyukai logika dalam hidup atau pengambilan keputusan. Lanjutkan, ya?
Meski ibunya beragama Islam, Cinta Laura mengaku tak selalu menaati kaidah kitab suci Al-Quran. Ia merasa ini dunia modern, sehingga banyak hal yang perlu diselesaikan, tidak terkait dengan masalah agama.
“Ada logika yang saya konstruksi sendiri. Jadi ada yang tidak selalu bisa saya ikuti 100% sesuai Al-Quran, karena saya yakin sekarang kita hidup di dunia modern, ada beberapa hal yang tidak kita lakukan. selalu apply, tapi ini keyakinan pribadiku ya,” kata Cinta Laura merujuk pada video YouTube Puella pada Senin, 18 November 2024.
Kecintaan Laura tumbuh sebagai seorang muslim karena ia mengikuti keyakinan ibunya. Ayah Cinta Laura juga dikabarkan masuk Islam sesaat sebelum menikah dengan istrinya.
Bahkan, Cinta Laura juga memahami tata cara shalat, puasa, dan ibadah lainnya dalam Islam. Namun di sisi lain, Cinta Laura juga memahami ajaran agama keluarga ayahnya.
“Jujur saja bapak dan ibu saya juga beda keyakinan kan? Ibu saya yang mengajarkan hal itu, jadi tentu saja saya besar sebagai seorang muslim. ayah saya yang berbeda keyakinan,” kata Cinta Laura.
Lebih lanjut, Cinta Laura menilai membicarakan agama atau keyakinan seseorang bukanlah hal yang patut dibicarakan. Setiap orang mempunyai keyakinannya masing-masing, sehingga netizen tidak berhak mengkritik mereka atas keputusan apa pun yang diambilnya.
“Agama itu sangat personal, saya berharap kedepannya masyarakat Indonesia tidak selalu beragama. Yakinlah dengan apa yang diyakini, jangan defensif, mau bertengkar, kalau ada yang berbeda, lebih baik kita rukun dalam saling menghormati dan merenungkan masalah “Tidak perlu khawatir dengan orang lain, bersatulah” , jelasnya Tali Laura.