JAKARTA, Titik Kumpul – Pengacara Agus Salim, Farhat Abbas menginformasikan, para donatur yang memberikan uang kepada Agus Salim merupakan korban serangan air keras.
Pelaporan itu bermula setelah perselisihan antara pendiri Yayasan Kemanusiaan Ruma Peduli, Pratibha Novianthi atau Novi, dan penerima donasi, Agus Salim, dilarang karena perselisihan soal uang sumbangan Agus untuk kepentingan pribadi.
Setelah mediasi gagal mencapai kesepakatan, Novi menyelesaikannya dengan memberikan kuasa kepada donatur melalui kuasa hukum Novi untuk mengadakan pemungutan suara donatur untuk menentukan apa yang akan dilakukan terhadap uang donasi Agus di kemudian hari.
Penelusurannya antara lain apakah dana yang saat ini disimpan di Yayasan Novico dialihkan ke Agus Salim untuk berobat atau diberikan ke organisasi lain yang sangat membutuhkan atau ditransfer ke donatur.
Berdasarkan survei ini, para donatur ingin menyalurkan donasinya kepada pihak yang paling membutuhkan.
Namun, langkah penguatan donatur Novi dinilai Farhat Abbas sebagai bentuk provokasi karena tidak sesuai dengan rencana awal yakni Agustus mendatang.
Farhat Abbas juga mengancam akan melaporkan donor.
“Sudah donasi untuk ini (Agus). Tidak usah pilih, saya saja yang mau, itu uang Agus,” kata Farhat Abbas seperti dikutip YouTube Intens Investigasi.
“Saya akan laporkan donaturnya satu per satu, ibarat siapa pun yang memasukkan ke celengan masjid, dia mencuri uang masjid,” tambah Farhat.
Sekadar informasi, perdebatan dengan Novianthi Pratiwi, YouTuber sekaligus pemilik Yayasan Peduli Kemanusiaan, terkait donasi untuk korban serangan asam pada Agustus lalu, berlangsung lama.
Pasalnya, Novianthi Pratibha atau akrab disapa Novy T yang berinisiatif mengumpulkan donasi untuk pengobatan Agus setelah matanya rusak akibat disiram asam oleh pekerja di bawahnya. Di tempat kerja, Novy justru melaporkan.
Besaran donasinya sebesar Rp. 1,5 Miliar terkumpul, namun pada 24 September 2024 dengan podcast Danny Sumargo. Uang tersebut sebenarnya dikumpulkan untuk pengobatan mata, namun Novi menemukan kesalahan dalam transfer rekening Agus.
Novi menilai Agus menyalahgunakan uang sumbangan yang seharusnya digunakan untuk berobat, malah digunakan untuk membayar utang dan ditransfer ke rekening kerabatnya tanpa sepengetahuan Novi.
Sehingga Novy merasa ada yang ditutup-tutupi sehingga meminta agar donasi tersebut dikontrol pihak yayasan agar tidak disalahgunakan.