Titik Kumpul Tekno – Sebuah kapal selam buatan dalam negeri yang membawa muatan hampir 800 kilogram (kg) kokain, ditemukan dalam beberapa paket berlogo kalajengking, telah dicegat oleh Angkatan Laut Kolombia.
Kapal selam narkoba (narco-submarine/narco-sub) sepanjang 15 meter yang pertama kali ditemukan tahun ini disita di perairan negara tersebut. Angkatan Laut Kolombia memperkirakan nilai tangkapan sebesar $27 juta atau Rp 423 miliar.
Kapal selam “buatan” ini diyakini melintasi Samudera Pasifik menuju Amerika Serikat (AS) dan Eropa, seperti dikutip dari laman BBC, Kamis, 1 Februari 2024.
Kapal selam kecil buatan sendiri yang terbuat dari campuran triplek dan fiberglass ini menjadi sarana pengangkut narkoba yang populer karena tidak terdeteksi dan bisa tenggelam setelah mengantarkan barang terlarang.
Secara umum, kapal selam narkotika berusaha untuk tetap berada di bawah air; Ada pula yang hanya mempunyai jembatan dan lambung di atas permukaan air (Low Profile Ship with Inboard Engine/LPV-IM).
Bahkan ada pula yang bisa menyelam dan menyerupai kapal selam sungguhan, lengkap dengan snorkel yang menyalurkan oksigen ke mesin diesel (Full Submersible Vessel/FSV).
Namun debut kapal selam narkotika umumnya dikerahkan dari negara-negara di Amerika Latin melalui Meksiko hingga daratan AS. Ketika Angkatan Laut Kolombia membongkar kapal selam yang berisi obat-obatan, kapal tersebut berisi paket kokain hidroklorida, banyak di antaranya bergambar kalajengking atau diberi label “Winnie” dan “Carnal”.
“Kami berhasil mencegah upaya penyelundupan narkoba senilai Rp423 miliar ke pasar ilegal internasional,” demikian keterangan resmi TNI Angkatan Laut Kolombia.
Sekadar informasi: Kolombia dianggap sebagai produsen kokain terbesar di dunia. Pada tahun 2023, Angkatan Laut Kolombia menyita 30 ton obat-obatan terlarang dan lebih dari lima ton ganja.
Kapal selam buatannya ini terbukti menyelundupkan kokain ke Uni Eropa. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyebut Kolombia mencetak rekor baru produksi kokain pada tahun 2022, dengan budidaya bahan utama, daun koka, tersebar di lahan seluas 230.000 hektar.