Jakarta, Titik Kumpul – Aktris sekaligus pengusaha muda Prilly Latuconsina menjadi sorotan usai pernyataan yang dilontarkannya dalam video yang viral di X. Ia mengutarakan pendapatnya mengenai disparitas antara jumlah perempuan mandiri dan laki-laki mapan.
“Cewek mandiri itu banyak, tapi cowok mapan sedikit. Bener lho. ‘Kita cewek protes’,” ujar Prilly.
Pril juga menambahkan, banyak pria yang merasa minder jika berhadapan dengan wanita mandiri sehingga memilih menarik diri.
Banyak sekali cowok yang meninggalkan pacarnya karena merasa minder, tidak percaya diri, lanjutnya.
Pernyataan ini memicu perdebatan sengit di dunia maya. Ada yang mendukung pendapat Prilly, namun tak sedikit pula yang mengkritisinya. Beberapa pengguna media sosial menilai pandangan tersebut terlalu umum dan menimbulkan stereotip.
Prilly, kini berusia 28 tahun, dikenal sebagai publik figur yang independen. Ia aktif membagikan prestasinya, mulai dari penghargaan film, menjadi dosen di universitas ternama, hingga investasi besar, seperti membeli yacht senilai Rp 2,5 miliar. Prilly juga baru-baru ini membagikan transformasi tubuhnya yang menginspirasi banyak penggemarnya.
Namun di balik perdebatan tersebut, topik yang diangkat Prilly mendapat dukungan ilmiah. Berdasarkan laporan Universitas Airlangga (UNAIR), angka pernikahan di Indonesia turun drastis hingga 28,63 persen dalam satu dekade terakhir.
Prof. Dr. Bagong Suyanto, Guru Besar Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Airlangga, mencatat perubahan ini berakar pada semakin besarnya peluang perempuan untuk berkembang, baik dari segi pendidikan maupun karir.
Angka (perkawinan) menurun karena kesempatan pendidikan dan pekerjaan bagi perempuan semakin luas. Selain itu, ketergantungan perempuan juga mengalami penurunan. “Kehadiran laki-laki mapan juga semakin berkurang, karena saat ini semakin sulit mencari pekerjaan,” kata Prof. Sulit.
Prof. Bagong menjelaskan, transformasi sosial ini membuat banyak perempuan memilih menunda atau bahkan menghindari pernikahan karena merasa bisa hidup mandiri tanpa harus bergantung pada pasangannya.
Pernyataan Prilly mencerminkan realitas sosial saat ini, namun di sisi lain menuai kritik dari masyarakat. Sementara itu, Prilly sendiri tampak tetap tenang menghadapi kritik yang dilontarkan kepadanya.