Jakarta, Titik Kumpul – Presiden Indonesia Prabowo Subianto resmi mencanangkan program pemeriksaan kesehatan gratis bagi seluruh WNI pada awal November 2024, dan mendapat pujian dari berbagai kalangan yang menilai kebijakan ini sebagai langkah positif dalam upaya meningkatkan kualitas hidup. Orang Indonesia.
Program tersebut rencananya akan diluncurkan pada tahun 2025 hingga 2029 yang dilaksanakan secara bertahap dengan total menjangkau 220 juta penduduk Indonesia.
Inisiatif ini tidak hanya memberikan akses kesehatan yang baik bagi masyarakat, namun juga menunjukkan tekad pemerintah untuk memberikan perhatian khusus dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat Indonesia.
Nantinya, pada awal program pemeriksaan kesehatan di masa pemerintahan Prabowo, ia akan menyasar masyarakat yang berusia di atas 50 tahun.
Salah satu penelitian kesehatan yang akan dilakukan adalah mengidentifikasi masyarakat yang menderita penyakit tuberkulosis, mengingat penyakit yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberkulosis ini merupakan penyakit terbanyak kedua di dunia.
Selain tes tuberkulosis, tes kesehatan gratis lainnya antara lain tekanan darah, gula darah, asam urat dan penyakit berbahaya – penyakit yang memerlukan pengobatan jangka panjang seperti jantung, kanker, stroke, gagal ginjal.
Pemeriksaan kesehatan yang lengkap agar masyarakat rutin memeriksakan, mungkin setahun sekali atau dua kali untuk penyakit darah tinggi, gula darah, asam urat, dan penyakit berbahaya lainnya, kata Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran. Hasan Nasbi Rabu 25 September 2024 di Jakarta Pusat.
Untuk pelaksanaan program ini, anggaran yang direncanakan sebesar Rp 3,3 triliun. Namun, Hasan mengaku belum mengetahui secara pasti berapa besaran anggaran yang akan ditransfer ke BPJS Kesehatan atau lembaga lainnya.
“Saya belum tahu apakah BPJS Kesehatan akan mendapat bagian dana ini atau dilanjutkan dengan cara lain,” kata Hasan.
Hasan mengatakan, adanya program pemeriksaan gratis ini merupakan langkah lain untuk mencegah penularan di kemudian hari.
Jika penyakit ini didiagnosis sejak dini, biaya pengobatannya akan lebih rendah dibandingkan jika penyakit ini didiagnosis pada stadium parah atau lanjut.
“Pemeriksaan kesehatan gratis untuk pencegahan dan upaya peningkatan kesehatan guna mengurangi beban pengobatan atau pengobatan,” kata Hasan.
Adanya program ini untuk menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas, apalagi Indonesia akan menghadapi kekurangan penduduk pada tahun 2045.
Turut pula Ketua Persatuan Dokter Indonesia (PB IDI) Dr. .
“Program pemeriksaan kesehatan gratis ini akan memberikan dampak positif bagi masyarakat, seperti deteksi dini penyakit, peningkatan kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan, dan pengurangan beban biaya penyediaan obat/obat. “Secara keseluruhan, program ini berkontribusi terhadap pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya terkait kesehatan dan kesejahteraan,” kata Dr. Adib.
Untuk mendukung terselenggaranya layanan pemeriksaan kesehatan gratis bagi masyarakat, Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia merekomendasikan hal-hal sebagai berikut:
* Menjamin tersedianya tenaga kesehatan yang berkualitas dan peralatan yang memadai di setiap Puskesmas.
* Melaksanakan pelatihan berkelanjutan bagi tenaga kesehatan untuk meningkatkan keterampilan dalam deteksi dini penyakit.
* Pastikan ketersediaan obat-obatan yang diperlukan.
* Memperluas cakupan ke daerah terpencil dan komunitas marginal.
* Tambahkan jenis inspeksi yang memenuhi kebutuhan masyarakat.
* Meningkatkan koordinasi antara pemerintah pusat dan daerah dalam pelaksanaan rencana tersebut.
* Melakukan kampanye kesadaran massal untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pemeriksaan kesehatan secara teratur.
* Melakukan evaluasi secara berkala untuk mengukur efektivitas program dan melakukan perbaikan bila diperlukan.
* Mengumpulkan informasi dan data yang relevan untuk mendukung pengambilan keputusan.
* Mengembangkan fungsi dan manfaat aplikasi SATU Sehat dari Kementerian Kesehatan RI sebagai platform yang mengelola data tes kesehatan jiwa secara terpadu untuk memantau kesehatan dan pembangunan daerah.
* Partisipasi masyarakat dalam penggunaan Informasi Kesehatan Pribadi (informasi medis individu) yang berisi informasi kesehatan.
Permasalahan tersebut antara lain adalah kurangnya informasi spesifik mengenai hasil pemeriksaan kesehatan, kurangnya platform terintegrasi untuk menyimpan dan berbagi informasi.
Selain itu juga terdapat permasalahan terkait pengelolaan informasi tentang bayi dan pelajar secara terpisah/tidak disertakan, pengelolaan informasi dan pendidikan kesehatan dari bayi kepada pekerja dan lansia tidak terlaksana.
Program pemeriksaan kesehatan gratis merupakan langkah awal yang baik dalam memahami kesehatan Indonesia.
Dengan dukungan semua pihak baik pemerintah, tenaga kesehatan, dan masyarakat, program ini dapat memberikan manfaat bagi seluruh masyarakat Indonesia.
IDI sebagai kumpulan tenaga medis selalu siap menjadi mitra penting pemerintah dan bersinergi untuk menyukseskan rencana mewujudkan Indonesia sehat.
“Mari kita bersama-sama mendukung dan menjaga program ini agar bermanfaat bagi seluruh lapisan masyarakat,” ujar Dr. Adib.
Perkuat Jaminan Sosial, BPJS Kesehatan Perkuat Integrasi Menuju Indonesia Sehat
Direktur Jenderal Pengelolaan BPJS Kesehatan Ghufron Mukti menjelaskan kerja sama penting dalam membangun sistem kesehatan berkelanjutan. Pada dekade ini, Program JKN terbukti menjadi landasan penting dalam membangun sistem kesehatan di Indonesia.
“Dengan dukungan pemerintah dan pemangku kepentingan sistem JKN, kami akan menyediakan lebih banyak puskesmas di berbagai daerah, termasuk daerah terpencil,” kata Ghufron.
“Selama sepuluh tahun, program JKN tidak hanya fokus pada pelayanan kesehatan, namun juga mendukung program pembangunan dan pencegahan pemerintah. Inisiatif ini mencakup kampanye gaya hidup sehat, dan menangani pentingnya deteksi dini penyakit serius,” kata Ghufron.
BPJS Kesehatan menyediakan layanan pemeriksaan riwayat kesehatan sebagai upaya preventif. Ghufron menjelaskan, skrining riwayat kesehatan mandiri dilakukan melalui aplikasi mobile JKN, fasilitas kesehatan tempat pendaftaran peserta JKN, dan website BPJS Kesehatan.
Kajian riwayat kesehatan ini bertujuan untuk memberikan deteksi dini terhadap penyakit-penyakit umum yang terbagi dalam risiko rendah, sedang, dan tinggi.
“Jika peserta JKN memiliki risiko yang rendah, maka dihimbau untuk tetap menjalankan pola hidup sehat. Sedangkan jika risikonya tinggi, peserta JKN dapat langsung mendatangi FKTP yang terdaftar untuk mendapatkan layanan kembali,” kata Ghufron.
Kini ada persyaratan baru bagi pelamar yang ingin mengajukan atau memperbarui Surat Izin Mengemudi (SIM). Dimana pemohon wajib mendapatkan BPJS Kesehatan, lalu bagaimana jika masih memiliki hutang?
Kebijakan ini bertujuan untuk memperkuat kesadaran masyarakat tentang pentingnya mendapatkan BPJS. Untuk perlindungan kesehatan yang memadai dengan mengikuti program JKN.
Aturan tersebut berdasarkan Pasal 9 Undang-Undang Kepolisian (Perpol) Nomor 2 Tahun 2023. Oleh karena itu, salah satu syarat administratif penerbitan Surat Izin Mengemudi adalah dengan menyertakan bukti kepesertaan Program Jaminan Kesehatan Nasional (Jaminan Kesehatan Nasional). program). JKN).
Undang-undang ini berlaku untuk semua jenis kartu SIM, baik SIM A, SIM B, dan SIM C. Sebelumnya, tes ini dilakukan di tujuh wilayah, antara lain Aceh, Sumbar, DKI Jakarta, dan Bali yang terdapat 105 kantor polisi di wilayah tersebut. periode. Juli. 1 hingga 30 September 2024.
Kebijakan ini kemudian diikuti dan mulai berlaku di seluruh wilayah layanan SIM di Indonesia mulai 1 November 2024. Lalu bagaimana jika pemohon BPJS Kesehatan masih memiliki utang, apakah bisa mendapatkan SIM?
Ketua SIM Pemda, Direktur Lalu Lintas Polri, Kompol Heru Sutopo mengatakan, pemohon kartu bisa mengajukan kartu SIM meski masih terutang atau tidak punya BPJS. Namun, SIM baru bisa diperoleh jika BPJS aktif.
Berikut beberapa solusinya:
1. Bayar utangnya sebelum proyek SIM selesai. Terdapat beberapa channel pembayaran tagihan BPJS Medis yang tersedia.
2. Daftar untuk membayar secara online. Bukti pendaftaran yang sah sudah cukup.
3. Menunjukkan bukti keikutsertaan Skema Pembayaran Jaminan BPJS Kesehatan (REHAB).