Raditya Dika Ungkap Sisi Lain Dirinya yang Jarang Diketahui: Ternyata Dia Tidak Suka Anak Kecil

JAKARTA, Titik Kumpul –  Komedian, penulis, dan YouTuber populer Indonesia Raditya Dika dikenal dengan humornya yang jenaka dan blak-blakan, terkadang menyentuh tema-tema yang dekat dengan kehidupan sehari-hari. Selain kesuksesannya di dunia entertainment, Radithya kerap membahas kehidupan pribadinya, terutama pengalamannya sebagai seorang ayah. Dalam video yang diunggah ulang akun gosip @rumpi_gosip, Radithya kembali membuat para pengikutnya tertawa dan berpikir dengan pernyataan blak-blakannya tentang interaksinya dengan anak-anak. Dia mengakui, “Saya tidak pernah benar-benar menyukai anak-anak. Sekarang anak-anak menyukainya. Tapi hanya anak saya. Itu istimewa.”

Pernyataan tersebut menyedot perhatian karena memadukan humor Radithya yang biasa dengan kejujuran yang jarang ditampilkan publik figur. Kini menjadi ayah dua anak, Raditya merasa lebih baik bersama anak-anaknya dibandingkan anak-anak lainnya. Menurutnya, “Itu membuat saya tidak nyaman karena anak-anak menyukai pertanyaan acak.” Ia melanjutkan dengan contoh pertanyaan spontan yang sering diajukan anak-anak, “Kubis dijual atau tidak?” Menurutnya, hal seperti ini terkadang membuat orang dewasa merasa tidak nyaman atau malu karena tidak tahu harus menyikapinya.

Raditya menambahkan sudut pandang lain terhadap perasaan tidak nyaman tersebut, namun menegaskan bahwa keengganannya berinteraksi dengan anak bukan berarti ia mengabaikan atau menjauhi mereka sama sekali. “Aku tidak suka anak-anak, bukan berarti boleh kesana, tidak seperti itu,” ujarnya sambil menunjukkan bahwa ia tetap menghargai kehadiran anak dalam hidupnya, terutama dirinya. Bagi Radithya, menjadi seorang ayah merupakan sebuah pengalaman yang mengubah cara pandangnya, setidaknya terhadap anaknya sendiri, meski ia merasa tidak nyaman berinteraksi dengan anak lain.

Reaksi warganet terhadap pernyataan Radithya beragam. Banyak orang yang memahami idenya, terutama mereka yang merasa tidak nyaman berinteraksi dengan anak yang bukan miliknya. Salah satu netizen menulis, “Saya hanya mencintai anak-anak dan keponakan saya.” Komentar tersebut menunjukkan bahwa ketidaknyamanan yang dirasakan Raditya juga bisa dialami oleh banyak orang dewasa.

Pengalaman Radithya menawarkan sudut pandang berbeda dalam dunia parenting, apalagi perasaan anak sendiri sangat berbeda dibandingkan anak lain. Refleksi ini membuka pembahasan mengenai batasan kenyamanan yang dirasakan orang dewasa dalam berinteraksi dengan anak di luar lingkungan keluarga inti. Kejujuran Radithya mengenai topik yang jarang dibicarakan ini memberikan sudut pandang baru dan autentik, sekaligus mengajak kita untuk mempertimbangkan menjadi orang tua bukan hanya soal cinta, tapi juga tentang pemahaman diri sendiri dalam interaksi kita dengan anak-anak di sekitar kita.  

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *