Jakarta, Titik Kumpul – Siapa yang tak tergiur dengan kuliner khas Sumatera Barat? Nasi Kapau Pangeran Mudo yang kini dikenal masyarakat menawarkan cita rasa Bukittinggi yang kaya akan rempah dan santan. Restoran ini wajib dikunjungi bagi mereka yang menyukai sup susu dengan berbagai pilihan kari.
Moch. Pemilik Nasi Kapau Pangeran Mudo yang dikenal dengan Naldie di Uda, S.H. Yunaldi menjelaskan, nasi kapau memiliki konsep yang berbeda dengan restoran Padang lainnya. Mobil baru, oke?
“Yang dimaksud dengan nasi kapau adalah makanan yang direbus matang. Makanya kapau tidak dimakan bersama nasi (di meja), kita punya gayanya,” kata Naldi.
Menurut dia, hasil panen padi Kapau yang umum hanya naka dan kubis kuning. Namun untuk memberi variasi, ia menambahkan beberapa pilihan sayuran seperti daun singkong.
Salah satu ciri utama restoran ini adalah hidangan karinya dengan sepuluh variasi berbeda. Mulai dari gulai ikan, ayam, tunjang, gulai otak, gulai hati sapi, hingga tambunsu – masakan khas Sumatera Barat yang diisi bumbu telur dari perut sapi dan disajikan dalam air kelapa.
Tambunsu memiliki cita rasa unik yang memadukan manis dan asin sehingga menjadi menu yang unik dibandingkan semur lokal.
“Jadi, kalau mau makan makanan Padang, harus coba kari ayam.
Sejak berdirinya restoran ini pada Februari 2023, gulai ayam dan tunjang menjadi favorit para tamu. Saat ini Nasi Kapau Pangeran Mudo sedang membuka cabang baru di Menteng, Jakarta Pusat yang akan dibuka pada Jumat, 15 November 2024.
Salah satu menu yang mencuri perhatian di cabang terbaru ini adalah gulai hati/limpa. Sekilas mirip rendang karena warnanya gelap, tapi kuahnya encer dan kelapanya kecil-kecil. Rasanya yang memadukan manis, gurih, dan asin menjadi pilihan tepat untuk makan malam.
Sambil menyajikan makanan tradisional Minang, Nasi Kapau Pangeran Mudo menawarkan sentuhan baru pada konsep restorannya. Dengan suasana yang asri dan nyaman, para tamu tidak hanya menikmati makanan namun juga mendapatkan pengalaman bersantap yang tak terlupakan. Kebersihan ruang makan dan peralatan menjadi alasan utamanya.
Restoran di Menteng ini terletak di gedung empat lantai, dua lantai pertama untuk umum, dan lantai lainnya dilengkapi ruang VIP yang mampu menampung hingga 100 orang. Tempat parkir yang nyaman di depan gedung dan di lantai bawah menjadi nilai tambah bagi tamu yang datang pada jam sibuk.
Menanggapi pertanyaan mengenai konsep restoran mewah, Naldi menjelaskan bahwa konsep tersebut diciptakan untuk mempertahankan tren modern tanpa melupakan segala kemungkinan.
“Dengan Rp 50.000, Anda mendapat satu lauk, kami kasih sayur gratis, sambal, kentang, semuanya gratis,” kata Naldi.
Ia menambahkan, konsep baru ini diperkenalkan untuk mengubah persepsi masyarakat terhadap restoran Minang yang tradisional dan tidak perlu.
Jadi kita buka restoran sesuai tren yang ada, lain-lain dari yang lain pasti jalan, ujarnya.