Jakarta, Titik Kumpul – Inseminasi merupakan salah satu teknologi reproduksi berbantuan yang membutuhkan kualitas sperma yang baik. Dokter Spesialis Andrologi Dr. Menurut William Espy, ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan pria sebelum melakukan aborsi.
Pertama, pria disarankan untuk mengurangi faktor risiko yang mempengaruhi kesehatan sperma seperti gaya hidup tidak sehat, tekanan darah tinggi, kadar gula, dan kolesterol tinggi. Gulir lebih jauh, oke?
“Karena banyak orang saat ini yang memiliki pola hidup tidak sehat, mungkin mereka mengidap penyakit yang tidak mereka ketahui, pola hidup tidak sehat yang sangat mempengaruhi sperma,” jelas dr William, Jakarta, baru-baru ini.
Selanjutnya, pria juga harus memperhatikan kondisi khusus yang mempengaruhi kualitas sperma. Misalnya, jika ada masalah hormonal atau disfungsi seksual, sebaiknya diatasi terlebih dahulu.
“Beberapa kondisi khusus seperti hormon perlu diperbaiki, mungkin kalau hormon kita stabilkan dalam kisaran yang baik maka produksi sperma akan baik kembali,” ujarnya.
Hal penting yang ditekankan adalah pengendalian diri. Pria disarankan untuk tidak mengeluarkan sperma dalam bentuk apapun selama 2-7 hari sebelum pembuahan, dengan rekomendasi optimal adalah 3-5 hari.
“Jika masa subur istri diperkirakan 3 sampai 5 hari, sebaiknya jangan dihilangkan minimal 48 jam,” ujarnya.
Untuk menjaga dan meningkatkan kualitas sperma, Dr. William juga memberikan beberapa nasihat. Di antaranya menjaga berat badan ideal melalui olahraga, mengurangi penggunaan rokok dan vaping, serta mengatur waktu tidur dan istirahat. Dokter William juga menekankan bahwa kehamilan adalah anugerah dan bukan perlombaan.
“Sperma berperan penting dalam keberhasilan inseminasi, karena kehamilan ini semi alami, jadi kita lewati, tapi sperma tetap harus berenang untuk mencapai sel telur,” ujarnya.