Titik Kumpul – TNI patut bangga dengan prajurit TNI ini… Bagaimana tidak, ia seolah mampu menguasai salah satu bahasa tertua di dunia.
Prajurit TNI itu bernama Taufik Nurjaman, jabatannya bukan pribadi. Ia merupakan salah satu prajurit TNI yang dipercaya Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk menunaikan tugas menjaga perdamaian dunia, dalam operasi organisasi PBB di Republik Demokratik Kongo atau MONUSCO.
Prajurit Taufik Nurjaman tergabung dalam Kontingen Garuda Pasukan BCG 39F MONUSCO, bersama prajurit lainnya yang ditugaskan di Benua Hitam Afrika untuk memantau proses perdamaian Perang Kongo Kedua.
Lantas bahasa kuno manakah yang dikuasai Pratu Taufik Nurjaman?
Ceritanya, Taufik Nurjaman mandiri mengunjungi sebuah sekolah di Desa Holu. Terletak di bagian timur Aor Komanda. Dia pergi ke sana bukan hanya untuk melakukan tugasnya sebagai tentara tetapi lebih dari itu.
Berdasarkan informasi Pusat Misi Perdamaian (PMPP) di radio resmi yang dilansir Titik Kumpul Militer, pada Kamis 28 November 2024, aksi Pratu Taufik Nurjaman di Kota Holu merupakan pelaksanaan rekrutmen daerah (LRM). . ) dipimpin oleh Mayor Inf Andrey Satria Wicaksana.
Singkat cerita, Pratu Taufik Nurjaman dan pasukan MONUSCO sudah tiba di kota tersebut. Pratu Taufik ditugaskan mengajar di sekolah pedesaan.
Meski datang dengan seragam TNI, kehadiran Pratu Taufik Nurjaman dan rombongan mendapat sambutan hangat dari warga dan pelajar Desa Holu.
Namun yang mengejutkan warga sekitar, Prajurit Taufik Nurjaman tidak mengajar dalam bahasa Inggris, apalagi Jerman atau Jepang. Tapi dia menggunakan bahasa Swahili.
Ya, semua orang kaget karena bahasa Swahili, meski menjadi bahasa resmi di beberapa negara di Afrika, namun belum begitu dikenal oleh orang asing.
Ya, karena belum menguasai bahasa Swahili dengan baik, suasana belajar mengajar menjadi menyenangkan dan menarik. Selain itu, Taufik Nurjaman yang independen mengajak para pelajar untuk bernyanyi bersama dalam bahasa Swahili.
Swahili merupakan bahasa asli yang konon sudah ada sejak abad ke-17 atau ke-18 atau telah ada selama 300 tahun. Hal ini juga diyakini sebagai warisan bahasa Sabaki.
Dan ada juga yang percaya dengan meminjam dari bahasa Arab, Persia, Portugis bahkan Melayu. Bahasa ini kini menjadi bahasa resmi dua negara, Kenya dan Kongo.
Kembali ke operasi LRM MONUSCO. Selain kegiatan belajar mengajar di Desa Holu, Garuda MONUSCO Kotingen juga melakukan kegiatan fogging di sekolah dan pemukiman warga. Misting sangat penting di sana, karena mudah tertular penyakit malaria yang mematikan.
Baca: Hebatnya, Inilah yang Dialami 2 Mantan Jenderal Komando TNI Kostrad Usai Mencoblos Pilkada.