Titik Kumpul – Universitas Indonesia (UI) terus membuktikan eksistensinya sebagai universitas terbaik Tanah Air. Selama lima tahun berturut-turut, UI berhasil mempertahankan predikat sebagai universitas nomor satu di Indonesia versi Times Higher Education World University Rankings (THE WUR). Tahun ini, UI menjadi satu-satunya universitas di Indonesia yang menduduki peringkat 801-1000 dunia di antara 2092 universitas dari 115 negara, sebuah pencapaian yang luar biasa. Selain THE, lembaga pemeringkat global lainnya juga menempatkan UI di posisi teratas Tanah Air.
Sekretaris Universitas UI, Dr. Agustin Kusumayati, calon M.A., menilai keberhasilan ini tidak terlepas dari dedikasi seluruh civitas akademika UI yang mampu memanfaatkan sumber daya yang terbatas secara efektif.
“Prestasi ini merupakan hasil perjuangan luar biasa dari civitas akademika UI. Kami memahami bahwa sumber daya kami jauh lebih kecil dibandingkan universitas lain di luar negeri. “Namun dengan penggunaan yang efektif dan efisien, kita bisa mencapai kemajuan dengan bangga,” kata Dr. Augustine.
Agar dapat terus bersaing di kancah internasional, UI akan mengkaji secara strategis indikator-indikator evaluasi WUR, antara lain pengajaran, lingkungan penelitian, kualitas penelitian, perspektif industri dan internasional. Di antara semua indikator tersebut, kualitas penelitian menjadi penilaian kunci yang sangat penting.
“Lima tahun lalu, budaya menulis di kalangan akademisi masih perlu digalakkan. “Saat ini UI tidak hanya bertujuan untuk publikasi, tetapi juga membutuhkan tulisan berkualitas yang bisa dipublikasikan di jurnal bergengsi seperti Q1 atau Q2,” jelas Dr. Agustinus. Tujuannya, lanjutnya, agar penelitian yang dihasilkan tidak hanya memenuhi kebutuhan akademis, namun juga memberikan dampak besar bagi masyarakat.
Transfer ke Universitas Kewirausahaan
UI tidak berhenti pada status universitas riset. Kedepannya UI bercita-cita menjadi Entrepreneurial University. Konsep ini diterapkan dengan mendorong kolaborasi penelitian dengan mitra akademis dan industri. Hasilnya tidak hanya menghasilkan produk-produk inovatif, namun juga penelitian-penelitian yang mendukung pengembangan kebijakan publik.
Misalnya, UI dapat mengembangkan Ventilator Covent-20 bersama mitra industri untuk memerangi pandemi Covid-19. Selain itu, UI juga menyiapkan pernyataan kebijakan pengembangan Ibukota Negara Republik Indonesia (IKN).
“Kami belajar dari universitas-universitas besar di Amerika yang kolaborasi antara industri dan akademisi sudah sangat matang. Investasi industri tidak hanya mendukung penelitian, tetapi menyesuaikan dengan kebutuhan pasar, sehingga universitas menjadi lebih mandiri secara finansial,” tambah Dr. Augustine. .
Memperkuat internasionalisasi dan kerja sama
Internasionalisasi merupakan langkah penting bagi UI untuk menjawab tantangan global. Memperluas jaringan kerja sama internasionalnya, UI menawarkan program tingkat tinggi seperti gelar bersama, gelar ganda, dan pertukaran mahasiswa dan staf. UI terlibat aktif mendukung pemerintah dalam program beasiswa Indonesia International Student Mobility Awards (IISMA).
Selain itu, UI melibatkan lulusan dalam pengembangan kurikulum untuk memastikan relevansi dengan kebutuhan pasar tenaga kerja.
“Alumni memberikan kontribusi yang berharga. “Sesuai masukan mereka, kurikulum yang kami buat dapat menghasilkan lulusan yang lebih relevan dan berkualitas,” kata Agustin.
Dengan komitmen yang kuat, kerjasama yang kuat dan dukungan dari berbagai pihak, Universitas Indonesia berharap dapat terus memperkuat posisinya di dunia. Bukan hanya soal kebanggaan bangsa, UI juga siap memberikan kontribusi nyata bagi pembangunan global.