Soal Kasus Polisi Tembak Polisi di Solok, Eks Kabareskrim: Memalukan

Jakarta, Titik Kumpul – Mantan Kabareskrim Polri, Komisaris Jenderal (Komjen) Pol (Purn) Susno Duadji pun angkat bicara soal penembakan polisi terhadap polisi di Solok Selatan, Sumatera Barat.

Komandan bintang 3 itu mengatakan, kasus tersebut sangat memalukan karena pelaku penembakan adalah anggota polisi yang diduga pendukung penambangan liar.

Peristiwa di Solok ini merupakan tragedi yang sangat menyedihkan dan memalukan, karena polisi menembak ke dalam polisi, dan mereka berdua adalah petugas, kata Susno dalam YouTube miliknya yang ditonton Kamis, 28 November 2024.

Susno mengatakan pelaku kejahatan AKP Dadang tidak terima dengan korbannya, AKP Ryanto Ulil Anshar sedang mengusut penambangan liar. Pelaku khawatir penambangan liar akan berdampak pada pendapatan ilegalnya.

Karena itulah pelaku nekat menembak mati rekan polisinya. Pelaku menembak korban di halaman parkir Polsek Solok Selatan, Jorong Bukit Malitang Barat, Nagari Lubuk Gadang, Kecamatan Sangir, Kabupaten Solok Selatan, Jumat, 22 November 2024.

“Sangat memalukan, apalagi latar belakang kejadian ini sangat memalukan, karena isu penambangan liar atau illegal mining. Jadi yang mendukung penambangan liar hanya AKP Dadang, hanya AKP Ulil yang mengakhiri penambangan liar,” kata Susno.

Lebih lanjut, Susno mengatakan permasalahan penambangan liar sepertinya tidak akan pernah selesai. Penambangan ilegal tumbuh subur karena proses perizinan yang terlalu berat.

Akibatnya, para penambang mencari cara alternatif untuk mengekstraksi sumber daya alam secara “aman” dengan mendapatkan dukungan.

“Kalau penambangan liar memang butuh dukungan, pasti ada dukungannya,” ujarnya.

“Bukan hanya polisi saja yang mendukung, ada departemen yang terlibat dalam perizinan pertambangan, ada departemen keamanan lain, pemerintah daerah, bahkan penjahat,” lanjutnya.

Dengan dukungan, lanjut Susno, penambangan liar bisa beroperasi seolah-olah sudah mengantongi izin. Menurut dia, penambangan ilegal tidak mungkin bisa beroperasi tanpa dukungan.

“Kalau tidak ada dukungan, suatu saat akan ditemukan,” tutupnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *