JAKARTA, Titik Kumpul – Perkiraan pertumbuhan ekonomi digital Indonesia pada tahun 2030 akan mencapai US$366 miliar.
Oleh karena itu, pemerintah gencar menggalakkan komunikasi berkualitas melalui kebijakan komunikasi yang tepat sasaran dan produksi berkualitas digital.
Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (WAMNCOMDIGI) Nizar Patria mengatakan pembangunan infrastruktur digital pada tahun 2025-2029 bertujuan untuk memperluas dan meningkatkan kualitas komunikasi.
Konektivitas yang ada saat ini, yaitu 97 persen kawasan pemukiman terkoneksi, dan akses Internet sebesar 79,5 persen, akan diperkaya dengan infrastruktur baru untuk mencapai konektivitas yang bermanfaat, ujarnya, Sabtu, 30 November 2024.
Ia juga menekankan bahwa konektivitas yang bermakna adalah kunci untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi digital dan mengurangi kesenjangan digital antara perkotaan dan pedesaan.
“Kita sudah menghubungkan 97 persen wilayah pemukiman, namun kesenjangan kualitas masih ada. Misalnya, kualitas Internet di perkotaan jauh lebih baik dibandingkan di pedesaan,” kata Wamenkominfo.
Langkah praktisnya, pemerintah meluncurkan Satelit Republik Indonesia atau Satria-1 yang menjangkau 27.000 titik layanan di seluruh Indonesia, khususnya di daerah terpencil.
Meski demikian, Nizar Patria menegaskan keberhasilan pembangunan infrastruktur harus diimbangi dengan pemanfaatan konektivitas untuk menciptakan inovasi, bukan sekedar pemanfaatan teknologi.
“Seiring dengan kemajuan merek, akankah kita menjadi pasar aplikasi? Atau akankah kita menciptakan inovasi kita sendiri?”
Selain infrastruktur, tantangan lain di Indonesia terkait dengan kesenjangan kualitas digital. Ia menggambarkan Indonesia sebagai pasar teknologi yang besar, namun adopsi kecerdasan buatan masih dalam tahap awal.
“Indonesia saat ini berada pada tahap awal kecerdasan buatan. Persoalan utama di sini adalah bagaimana beradaptasi dengan perkembangan teknologi yang pesat,” ujarnya.
Oleh karena itu, pemerintah mewajibkan adanya transfer pengalaman dan pengetahuan bagi setiap penanaman modal asing yang masuk ke Indonesia.
Upaya ini diharapkan mampu meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan menjawab kebutuhan akan talenta digital yang semakin meningkat.
Wakil Menteri Komunikasi dan Teknologi Nizar Patria menekankan bahwa “kualitas digital harus ditingkatkan, karena setiap investasi yang masuk harus berkontribusi terhadap peningkatan kemampuan pekerja lokal.”