10 Kesalahan yang Membuat Berat Badan Stagnan Walau Rutin Jalan Kaki

Jakarta, Titik Kumpul – Banyak orang memilih jalan kaki sebagai olahraga sederhana untuk menurunkan berat badan. Pekerjaan ini dinilai efektif karena mudah dilakukan tanpa memerlukan peralatan khusus. Namun banyak yang merasa frustasi karena meski rutin berolahraga, berat badannya tetap stagnan.

Hal ini tentu saja menimbulkan pertanyaan besar: Apa yang terjadi? Mengapa upaya berjalan kaki secara teratur tidak berhasil? Bagi sebagian orang, hal ini dapat membuat mereka putus asa dan kehilangan motivasi untuk berolahraga.

Jangan khawatir! Ada beberapa kesalahan yang mungkin tidak Anda sadari saat menjalani rutinitas tersebut. Dengan mengenali dan menghindari kesalahan ini, Anda bisa mendapatkan hasil maksimal dari perjalanan Anda. Mengapa jalan kaki tidak menurunkan berat badan?

Jalan kaki sebenarnya merupakan bentuk latihan kardio yang efektif. Aktivitas ini dapat membakar kalori, meningkatkan metabolisme, dan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan. Namun, hasilnya mungkin tidak maksimal jika Anda melakukan kesalahan berikut: Jangan menambah durasi atau intensitas jalan kaki

Saat Anda pertama kali mulai berjalan kaki secara teratur, tubuh Anda bekerja lebih keras untuk terbiasa dengan aktivitas baru tersebut. Namun, seiring berjalannya waktu, tubuh akan beradaptasi sehingga Anda akan membakar lebih sedikit kalori dibandingkan saat pertama kali memulainya. Akibatnya, berat badan Anda bisa menjadi stagnan.

Cara mengatasinya: Tambahkan tantangan sedikit demi sedikit. Misalnya: Jika Anda biasanya berjalan kaki 30 menit, tambahkan 5-10 menit setiap minggunya. Percepat kecepatan Anda untuk meningkatkan kekuatannya. Cobalah berjalan di medan yang lebih sulit, seperti lereng, jalan berbatu, atau pasir. Dengan melakukan perubahan tersebut, tubuh akan bekerja lebih keras dan membakar lebih banyak kalori. Tidak ada defisit kalori

Penurunan berat badan bergantung pada prinsip sederhana: kalori yang Anda bakar harus lebih besar daripada kalori yang Anda konsumsi. Jika Anda berjalan kaki tetapi mengonsumsi makanan berkalori tinggi, Anda tidak akan mengalami defisit.

Cara mengatasinya: Hitung kebutuhan kalori harian Anda menggunakan aplikasi kesehatan atau konsultasikan dengan ahli gizi. Kurangi 200-500 kalori per hari dari kebutuhan harian Anda untuk hasil yang andal dan efektif. Fokus pada makanan rendah kalori seperti sayuran, protein tanpa lemak, dan karbohidrat kompleks seperti biji-bijian. Berjalan tanpa rencana

Jalan kaki tanpa perencanaan yang jelas seringkali memiliki intensitas yang rendah dan durasi yang tidak mencukupi. Misalnya istirahat 10-15 menit. Aktivitas ini mungkin bermanfaat bagi kesehatan jantung, namun tidak banyak membakar kalori penting.

Cara mengatasinya:

Buat jadwal mingguan dengan target waktu, intensitas dan jumlah langkah. Gunakan aplikasi pedometer atau pedometer untuk melacak kemajuan Anda. Power walk untuk membakar kalori. Ketidakcocokan dengan latihan kekuatan

Jalan kaki merupakan latihan kardio yang baik, namun tidak meningkatkan massa otot secara signifikan. Faktanya, otot sangat penting untuk meningkatkan metabolisme basal Anda (jumlah kalori yang dibakar tubuh saat istirahat).

Cara memperbaikinya: Bangun kekuatan dalam rutinitas harian Anda, misalnya angkat beban ringan 2-3 kali seminggu. Berolahragalah dengan beban tubuh Anda sendiri, seperti squat, plank, atau dumbel. Latihan kekuatan tidak hanya membantu Anda menurunkan berat badan, tetapi juga membangun tubuh yang lebih seimbang. Konsumsi protein berlebihan

Protein penting untuk membentuk otot, namun jika Anda tidak melakukan latihan kekuatan, mengonsumsi protein berlebih justru akan menyebabkan surplus kalori. Karena itu, sulit untuk kalah.

Cara mengatasinya: Makanlah protein sesuai kebutuhan tubuh. Secara umum, kebutuhan hariannya adalah 0,8-1,2 gram protein per kilogram berat badan, tergantung tingkat aktivitas Anda. Pilih sumber protein tanpa lemak seperti ikan, ayam atau tahu dan tempe. Insomnia

Kurang tidur mempengaruhi hormon leptin dan ghrelin yang bertanggung jawab mengatur rasa lapar dan kenyang. Saat Anda kurang tidur, hormon ghrelin (yang menyebabkan rasa lapar) meningkat, dan leptin (yang mengontrol rasa kenyang) menurun.

Cara mengatasinya : Ciptakan rutinitas tidur yang teratur setiap malam. Hindari kafein atau alkohol sebelum tidur. Ciptakan lingkungan tidur yang nyaman dengan lampu terang dan suhu ruangan sejuk. Masih terlalu banyak alkohol

Alkohol merupakan “kalori kosong” yang tidak memiliki nilai gizi dan dapat menghambat pembakaran lemak. Selain itu, alkohol sering kali membuat Anda lapar, sehingga Anda makan lebih banyak dari biasanya.

Cara mengatasinya: Batasi alkohol atau pilih minuman rendah kalori seperti anggur merah. Gantikan alkohol dengan minuman sehat seperti teh herbal atau air kemasan. Tidak mengatur pola makan dengan benar

Merasa lelah setelah berjalan sering kali membenarkan makan lebih banyak. Jika pola makan Anda tidak terkendali, Anda mungkin mengonsumsi lebih banyak kalori daripada yang Anda bakar.

Cara mengatasinya: Hindari mengonsumsi makanan tinggi gula atau lemak setelah berolahraga. Pilih makanan sehat seperti yogurt rendah lemak, almond atau buah segar. Perhatikan ukuran porsi Anda dan jangan makan berlebihan. Tidak kompatibel

Menurunkan berat badan membutuhkan waktu dan konsistensi. Jika Anda hanya berjalan sesekali atau tidak teratur, hasilnya pasti tidak akan baik.

Cara mengatasinya: Tetapkan tujuan yang realistis seperti berjalan kaki minimal 5 hari dalam seminggu. Gabungkan aktivitas ini ke dalam rutinitas harian Anda, seperti berjalan kaki ke tempat kerja atau naik tangga daripada lift. Hanya berjalan di area yang mudah

Berjalan di permukaan datar tidak cukup menantang bagi tubuh. Hal ini menyebabkan tubuh hanya membakar sedikit kalori.

Cara mengatasinya: Carilah medan yang menantang, seperti lereng atau perbukitan. Gunakan tas berisi beban ringan untuk meningkatkan pembakaran kalori. Lakukan jalan interval yang merupakan kombinasi jalan cepat dan santai.

Jalan kaki adalah olahraga yang sederhana dan bermanfaat. Namun kesalahan di atas sebaiknya dihindari untuk mendapatkan hasil yang optimal. Dengan mengambil langkah yang tepat, Anda tidak hanya bisa menurunkan berat badan, tapi juga meningkatkan kesehatan Anda secara keseluruhan.

Ingatlah bahwa perjalanan menuju berat badan ideal membutuhkan komitmen dan konsistensi. Mulailah membuat perubahan yang mulus dan nikmati setiap bagian prosesnya!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *