Alternativa Film Festival dan Award 2024 Sukses Digelar di Yogyakarta

Yogyakarta, Titik Kumpul – Festival dan Penghargaan Film Alternatif Festival Film Internasional 2024 diadakan di Yogyakarta pada tanggal 22 hingga 28 November 2024. Festival dan Penghargaan Film Alternatif 2024 sukses di Yogyakarta.

Dalam acara tersebut, 25 film nominasi diputar di XXI Empire di Yogyakarta. Ribuan penonton dari berbagai kalangan mengikuti pameran film ini.

Festival dan Penghargaan Film Alternatif 2024 merupakan inisiatif global dan didukung oleh perusahaan teknologi InDrive, menghadirkan kegembiraan baru bagi dunia film di Asia Tenggara. 

Wahyu Ramazan, Manajer Komunikasi Indonesia, mengatakan antusiasme terhadap film di Yogyakarta sangat luar biasa. Wahoo menilai antusiasme masyarakat terhadap film tersebut patut diacungi jempol.

“Sudah 25 film diputar di sana dan sudah ditonton ribuan orang. Jujur kami mengapresiasinya,” kata Wahoo, Jumat, 29 November 2024.

Wahyu menilai potensi perkembangan film Indonesia sangat menjanjikan sehingga Indonesia terpilih menjadi tuan rumah Festival dan Penghargaan Film Alternatif pada tahun 2024. 

Yogyakarta, lanjut Wahyu, dengan kekayaan budaya dan sejarahnya semakin memperkuat alasan dipilihnya kota tersebut sebagai pusat festival.

Wahyu menjelaskan, melalui festival ini pihaknya ingin mempengaruhi masyarakat agar sadar akan isu-isu penting sosial yang saat ini banyak diabaikan masyarakat. 

“Sebanyak 1.045 film yang masuk pada Festival dan Penghargaan Film Alternatif 2024, 200 di antaranya berasal dari Indonesia,” kata Waugh.

“Juga ada pembuat film dari Thailand, Malaysia, Nepal, India, orang-orang di sekitar mereka yang pasti memiliki isu-isu sosial yang perlu diangkat dan dibawa ke dalam ekosistem kita. Kami membantu mereka merilis film-film ini secara global,” kata Waugh. .

Wahyu menjelaskan, ada lima karya sineas Indonesia yang masuk nominasi. Film yang disajikan meliputi tiga film pendek dan dua film layar lebar.

Lima film yang menampilkan Indonesia sebagai pembawa acara adalah film misteri karya Lello Hendra Komara dan drama politik Roth Island Woman karya Jeremiah Nyangoen, 

Lalu ada tiga potongan pendek: gol kebetulan Kevin Rardo, mungkin Pradita Blifa hari Minggu, dan kengerian Samu serta dosa Diwangkara Setha.

“Gelar putri Roth Island yang paling menarik perhatian akan ditampilkan di JAFF setelah festival,” tutup Waugh.

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *