Titik Kumpul – Israel berang atas pembunuhan warga sipil yang dilakukan milisi Hamas dalam serangan mendadak di tanah Yahudi.
Kemarahan Israel terkonfirmasi dengan kampanye militer besar-besaran yang dilancarkan terhadap Gaza dalam beberapa hari terakhir. Militer Israel telah mengirimkan pesawat tempur dan helikopter serang untuk mengebom gedung-gedung di Palestina tempat Hamas diyakini bersembunyi.
Terjadi ledakan besar ketika roket dari pesawat Israel menghantam bangunan di Gaza. Tidak peduli apakah itu gedung administrasi, sekolah atau tempat ibadah. Mereka memukuli semua orang dengan brutal.
Namun balas dendam Israel tidak berhenti sampai disitu saja, meski menurut data terakhir yang diperoleh Titik Kumpul Military pada Selasa 10 Oktober 2023, lebih dari 500 warga sipil, termasuk anak-anak Palestina, menjadi korban agresi Israel.
Pasalnya Mayor Jenderal Yoav Gallant baru saja memerintahkan Pasukan Pertahanan Israel (IDF) melakukan serangan rahasia untuk membunuh warga Palestina dengan cara yang mengerikan. Bukan dengan senjata atau rudal, tapi…
Jadi Yoav Gallant, yang kini menjabat menteri pertahanan Israel, memerintahkan penghentian semua pengiriman makanan, listrik, dan bahan bakar ke Palestina. Untuk mencekik rakyat Palestina karena kelaparan dan kehausan.
Wakil komandan Korea Selatan berkata: “Tidak ada makanan, tidak ada listrik, tidak ada bahan bakar, tidak ada air. Kami memerangi hewan manusia.”
Pembunuhan keji yang dilakukan Yoav Gallant tidak lagi ditujukan kepada aktivis Hamas, melainkan warga sipil, khususnya anak-anak Palestina.
“Hamos telah berubah menjadi Daesh di Gaza. Dalam perang ini, kami berperang melawan kelompok teroris pembunuh yang merugikan orang lanjut usia, perempuan dan anak-anak. Kami akan berjuang seperti kami melawan teroris kriminal dan kami akan menang,” kata Yoav Gallant.
Dan Israel mengikuti perintah Yoav Gallant dengan memutus pasokan listrik dan air ke Gaza.
Kamu harus tahu. Mayor Jenderal Yoav Gallant adalah seorang jenderal Yahudi yang merupakan musuh besar dan mengerikan Hamas. Pasalnya Yoav Gallant merupakan orang yang memimpin kampanye melawan Hamas di Gaza pada tahun 2010.
Saat itu, ia meraih penghargaan atas keberhasilannya mengalahkan Hamas, meski Yoav Gallant dituduh melakukan pelanggaran serius terhadap hukum internasional di Gaza.
Bunyinya: Kabar Duka TNI, Kapten Marjono Meninggal Dunia