Titik Kumpul – Pemberontak Hayat Tahrir al-Sham (HTS) pada Selasa 10 Desember 2024 menunjuk Muhammad al-Bashir sebagai kepala pemerintahan Suriah setelah penggulingan Presiden Bashar al-Assad.
Kelompok oposisi yang dipimpin Abu Muhammad al-Julani sebelumnya berhasil merebut ibu kota Damaskus pada 8 Desember 2024, mengakhiri rezim al-Assad yang telah berkuasa selama hampir 24 tahun.
Hayat Tahrir al-Sham menunjuk al-Bashir, salah satu pejabat puncaknya, untuk mengisi posisi yang ditinggalkan oleh al-Assad.
Faktanya, al-Bashir adalah kepala Pemerintahan Keselamatan Suriah (SSG) yang dipimpin oleh kelompok HTS di provinsi Idlib.
Menurut Al Jazeera, mengutip Titik Kumpul Military, kelompok Hayat Tahrir al-Sham mengumumkan penunjukan al-Bashir sebagai pemimpin baru pemerintahan transisi Suriah.
Al-Bashir akan menjabat hingga 1 Maret 2025, setelah ia resmi mengambil alih jabatan kepala pemerintahan Suriah. Dengan gelar tersebut, al-Bashir akan menjadi pemimpin tertinggi tentara Suriah.
“Kami mengadakan rapat kabinet hari ini dan mengundang anggota pemerintahan lama dan beberapa direktur pemerintah di dalam dan sekitar Idlib,” kata al-Bashir.
“(Pertemuan ini) harus memfasilitasi semua kegiatan yang diperlukan dalam dua bulan ke depan hingga kita memiliki sistem konstitusional yang dapat melayani rakyat Suriah,” ujarnya.
Saat memimpin pemerintahan Salvationist Suriah, al-Bashir menjadi tokoh yang membantu banyak orang di Idlib yang dianggap pemberontak oleh rezim al-Assad.
Al-Bashir adalah seorang insinyur listrik dan kemudian lulus dalam bidang hukum Syariah. Ia juga memegang posisi di bidang pendidikan di pemerintahan oposisi.