Titik Kumpul – Nasib malang yang menimpa milisi Kurdi yang tergabung dalam Pasukan Demokratik Suriah (SDF). Unit yang dipimpin oleh Jenderal Mazloum Kobani, terpaksa keluar dari negaranya setelah diserang oleh pasukan pemberontak Tentara Nasional Suriah (FSA).
Titik Kumpul Military memberitakan dalam berita sebelumnya bahwa pemberontak Hayat Tahrir al-Sham berhasil mengusir milisi Kurdi dari kota Deiz ez-Zor di Suriah timur.
Tak hanya itu, kelompok oposisi lainnya, Tentara Nasional Suriah (FSA), yang mendukung HTS, juga memerangi milisi Kurdi di Suriah bagian barat dan utara.
Gelombang serangan yang dilakukan oleh pasukan oposisi rupanya memberikan pukulan telak bagi Pasukan Demokratik Suriah. Awalnya didukung Amerika Serikat (AS), tentara justru ditinggalkan sekutunya.
Kobani mengatakan AS tidak akan membantu pasukannya, sehingga mendorong penarikan Pasukan Demokratik Suriah dari kota Manbij di provinsi Aleppo.
“Tidak ada keputusan Amerika untuk mengamankan wilayah yang kami bebaskan dari ISIS,” kata Kobani, seperti dilansir Titik Kumpul Military of Middle East Eye.
Militer Amerika Serikat sebelumnya berperang bersama Pasukan Demokratik Suriah melawan kelompok teroris Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS), yang menguasai Manbij pada tahun 2016.
Pasukan Demokratik Suriah kemudian mencapai kesepakatan dengan pemerintahan Bashar al-Assad untuk membentuk Administrasi Otonomi Suriah Utara dan Timur (AANES).
Dalam praktiknya, AANES merupakan wilayah yang dikuasai sepenuhnya oleh milisi Kurdi yang mencakup beberapa wilayah mulai dari Deiz ez-Zor, Eufrat, Raqqa, dan Tabqa.
Namun, jatuhnya rezim al-Assad otomatis menyebabkan runtuhnya AANES. Kelompok pemberontak Hayat Tahrir al-Sham mengambil kendali pemerintah, mengusir milisi Kurdi dari seluruh wilayah.