JAKARTA, Titik Kumpul – Bimbim Slank menjadi salah satu selebriti yang menyita perhatian saat tampil di TPS pemungutan suara Pilkada pada Rabu, 27 November 2024. Ia bersama keluarganya memilih di TPS 016 yang terletak di sana. Di kawasan Duren Tiga, Jakarta Selatan, tak jauh dari kediamannya.
Saat panel media bertemu, Bimbim menyampaikan pemikirannya mengenai Pilkada dan harapannya untuk Jakarta yang lebih baik di bawah kepemimpinan baru. Sebagai musisi yang sudah lama tinggal di Jakarta, Bimbim tak bisa menutup mata terhadap berbagai permasalahan yang tengah melanda kota tersebut. Salah satu permasalahan utama yang menjadi perhatiannya adalah masalah kronis yang belum menemukan solusi yang tepat.
Bimbim mencontohkan persoalan kemacetan yang menurutnya sangat menguras waktu, tenaga, dan emosi. Pengalamannya langsung ia ceritakan: “Sibuk. Hampir menyita waktu dan tenaga mobil. Yang penting hentikan kemacetan, ibarat menanam pohon,” kata Bimbim Slank di kawasan Duren Tiga, Jakarta Selatan, Rabu 27 November 2024
Jakarta dengan segala hiruk pikuknya kerap menjadi perbincangan di berbagai acara, termasuk di kalangan artis seperti Slank. Sebagai kelompok yang peduli terhadap isu-isu sosial, Slank kerap berpartisipasi di Partai Demokrat dan mendukung calon-calonnya yang memang layak. Namun tahun ini situasinya berbeda. “Tahun ini kita tidak akan lurus,” kata Bimbim. Menurut dia, pilihan tersebut berkaitan dengan menikmati proses demokrasi di tubuh Partai Rakyat, dibandingkan ikut serta langsung mendukung pasangan calon.
Disinggung alasan Slank tidak ikut seperti dulu, Bimbim menjelaskan bukan karena tidak mau, melainkan karena teman dekatnya tidak ikut kompetisi kali ini. “Bukannya saya tidak mau. Selama ini saya mendukung teman-teman. Sekarang tidak ada teman,” ujarnya dengan nada tenang namun penuh makna. Namun, ia tetap memandang Pilkada sebagai momen penting baginya. perjalanan demokrasi terkenal khususnya bagi Jakarta.
Jakarta yang hijau dan bebas polusi merupakan impian yang tidak hanya dimiliki oleh Bimbim, namun juga oleh banyak warga lainnya. Dalam diskusi tersebut beliau menekankan penanaman pohon sebagai solusi untuk mengurangi dampak pencemaran udara. Harapan ini sederhana, namun sangat penting, mengingat kondisi lingkungan Jakarta yang semakin memburuk. Pemimpin baru, siapapun dia, diharapkan dapat melakukan perubahan nyata untuk menjadikan Jakarta kota yang layak huni.
Kritik terhadap jejaring sosial juga disebutkan dalam percakapan ini. Menurut Bimbim, meski suasana lapangan saat Pilkada sangat aman dan tenang, namun media sosial justru memanas. “Kamu sudah besar dari Jakarta, seru. Minimal di media sosial, agak pintar. Kalau di lapangan, aman,” ujarnya.
Bimbim tak hanya mengkritik tapi juga menawarkan harapan. Ia menginginkan Jakarta lebih efisien dan ramah lingkungan di bawah kepemimpinan baru. Perkebunan dan kemacetan merupakan dua hal besar yang menurutnya harus menjadi prioritas utama tidak hanya demi kenyamanan warga, namun juga keberlangsungan kota sebagai ibu kota negara. Pilkada, bagi Bimbim Slank, adalah pesta demokrasi yang patut dinikmati semua orang secara positif. Namun kali ini mereka memutuskan untuk tidak berpartisipasi secara langsung.