JAKARTA, Titik Kumpul – Mengonsumsi makanan yang sehat dan bergizi diketahui membawa dampak baik tidak hanya bagi kesehatan fisik tetapi juga mental. Banyak orang yang menyepelekan waktu sarapan karena biasanya sarapan mereka disajikan dalam jumlah sedikit dibandingkan dengan waktu makan utama. Padahal, ngemil di saat krisis berdampak besar pada tubuh dan produktivitas sehari-hari.
Banyak orang yang perlu mengonsumsi makanan ringan untuk meningkatkan konsentrasinya dalam bekerja. Namun pilihan makanan bergizi dan sehat akan membantu meningkatkan produktivitas dan mengatasi gangguan mental seperti depresi dan kecemasan.
“Sarapan di saat kritis, kebiasaan ini bisa menjadi signal emosional. Kebanyakan Gen Z dan Millennial mengalami budaya sibuk dimana mereka harus produktif, sehingga mengakibatkan kesibukan mereka, akhirnya stres, cemas, akhirnya “bosan” di saat kritis. tidak ada energi, tidak ada mood, tetapi Anda masih harus bekerja. Terakhir, temukan sesuatu yang segera dan membuat Anda produktif kembali,” kata psikolog klinis Mutiara Maharini, saat peluncuran Simori Bites : Solusi Jajanan Sehat Inovatif untuk Habitat Perut, Otak dan Mulut pada Rabu, 11 Desember 2024 di Jakarta.
Berdasarkan data WHO, prevalensi penyakit jiwa di Indonesia pada tahun 2021 mencapai 9,8 persen dan angka depresi mencapai 6,6 persen. Menurut psikolog, maraknya gangguan jiwa seperti depresi dan kecemasan di Indonesia tidak lepas dari gaya hidup masyarakat masa kini yang terbiasa memimpin dengan cepat dan menuntut produktif dalam bekerja.
Namun, masih banyak yang belum menyadari pentingnya hubungan antara makanan yang kita konsumsi sehari-hari dengan kesehatan mental. Faktanya, kesehatan pencernaan yang baik juga mempengaruhi kesehatan otak. Sebab, poros usus-otak merupakan penghubung antara sistem pencernaan dan otak. Otak dapat mengirimkan sinyal ke sistem pencernaan dan sebaliknya. Jadi ketika perut terasa lapar, otak langsung memikirkan makanan apa yang ingin dimakan.
“Kalau perut, mulut, dan otak selaras, yang terjadi adalah sistem pencernaan juga selaras. Ini mempengaruhi apa yang ada di otak,” kata Mutiara Maharini.
“Otak dan pencernaan ada hubungannya, kalau lambung tidak bagus dan sehat maka akan mempengaruhi otak. Kontrol otak tidak baik, mood mudah berubah, tidak stabil, mempengaruhi produktivitas. mood bagus, konsentrasi juga bagus. Tidak, “jadi makan dengan cara yang sehat dan sesuai kebutuhan nutrisi akan meningkatkan mood dan produktivitas,” tutupnya.