JAKARTA, Wiwa – Pembunuhan bocah 14 tahun di Lubik Blis, Jakarta Selatan membuat masyarakat kaget. Seorang anak laki-laki berusia 14 tahun menyerang keluarganya.
Ayah dan kakeknya kehilangan nyawa akibat serangan itu. Saat ini, wanita tersebut sedang dipukuli. Belum diketahui apa motif anak tersebut melakukan hal tersebut. Lalu kalau dipikir-pikir, apa yang membuat anak ini berani bertindak sembarangan hingga menyebabkan kematian ayah dan kakeknya? Scroll untuk menemukan jawabannya, yuk!
Psikolog, Meity Arianty menjelaskan, terkadang pembunuhan terjadi karena seseorang baru saja memulai perkelahian, menghina, berkelahi, atau menimbulkan konflik. Bagaimanapun, hal ini biasanya dimulai dengan konflik keluarga yang berkepanjangan, dan kemudian kemarahan berubah menjadi kekerasan.
“Entah apa niatnya dalam hal ini, tapi yang saya dengar pemuda itu marah kepada orang tuanya karena sering mengajaknya belajar dan dia tidak punya waktu untuk bermain, kata pemuda itu ‘bisik-bisik ‘ jadi dia melakukannya,” katanya saat itu. Dihubungi Titik Kumpul, Rabu 4 Desember 2024.
Menurut cerita anak nakal yang selalu disuruh belajar dan tidak sempat bermain serta ‘berbisik-bisik’, itu adalah dua hal yang berbeda, menurut Matty. Diperlukan pemeriksaan mental menyeluruh untuk mengetahui apa yang terjadi pada anak.
Jika benar rumor yang mengatakan bahwa anak kurang perhatian karena disuruh belajar terus menerus padahal tidak ada waktu bermain, maka anak tersebut mengalami depresi mental dan marah karena akumulasi kemarahan yang berkepanjangan.
“Kedua hal ini sangat berbeda. Yang pertama dalam pikiran anda anak muda ini mengalami depresi dan mempunyai sifat marah yang berkepanjangan hingga menimbulkan rasa dendam, mungkin perkelahian atau sakit hati, atau anak muda ini mempunyai perilaku yang agresif dan mentalnya tidak stabil, atau karena hal lain, “sebaliknya yang berkaitan dengan ‘berbisik’. Jika ini benar, maka remaja tersebut mungkin menghadapi masalah kejiwaan sehingga perlu dilakukan pemeriksaan psikologis,” ujarnya.