Polisi Ungkap Motif Penganiayaan Dokter Koas di Palembang: Pelaku Kesal Karena …

Titik Kumpul Palembang – Kepolisian Daerah Sumatera Selatan (Polda Sumsel) berhasil menemukan motif dibalik kasus penganiayaan terhadap dokter kos di sebuah kafe pada 10 Desember 2024 di Palembang. Korban merasa ngeri dengan kejadian tersebut. Hal tersebut dianggap tidak sopan.

Kepala Intelkam Kriminal Polda Sumsel, Kompol M. Anwar Reksowidjojo, mengungkapkan, pelaku berinisial FD kesal karena korban tidak merespon baik terhadap ibu teman korban, Lina. Dedy.

“Motifnya meresahkan. FD mengamati ibu pacar korban, Lina, menelantarkan korban. Pelaku yang bekerja pada Lina selama 20 tahun itu bertindak sukarela dengan menganiaya korban. Tidak ada perintah langsung dari Lina,” kata Anwar, dilansir dari Antara. Antara pada Minggu, 15 Desember 2024.

Awal acara

Kejadian bermula saat teman korban yang bernama gadis Nyonya itu sedang menghadiri pesta malam tahun baru. Sebagai ibu dari Ibu Lina, ia meminta korban untuk mengubah jadwal, namun cara penyampaiannya dianggap buruk. Hal ini seolah menambah ketegangan hingga akhirnya korban bersikap agresif terhadap korban.

Pelecehan tersebut terekam kamera dan video kejadian tersebut menjadi viral di media sosial, menarik perhatian publik dan kritik dari berbagai pihak.

Penjahat itu menyerahkan diri

Kasus ini mulai terungkap setelah tersangka FD menyerahkan diri ke Polda Sumsel. Pelaku mengakui segala perbuatannya dan memberikan informasi atas kejadian tersebut. Kini pelaku dan barang bukti sedang didalami lebih lanjut.

Anwar menambahkan: “Pelaku langsung mengakuinya. Itu hanya penganiayaan spontan yang tidak direncanakan.

Hukuman hukum bagi penjahat

Atas perbuatannya tersebut, FD ditetapkan sebagai tersangka pidana dan didakwa melakukan penganiayaan berat berdasarkan Pasal 351 (2) Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP). Pelanggaran tersebut terancam hukuman maksimal lima tahun penjara.

Sebelumnya, Kabid Humas Polda Sumsel Kompol Sunarto membenarkan laporan kasus tersebut akan dilakukan pada Kamis, 12 malam.

Umpan balik rekan

Kasus tersebut mendapat perhatian luas setelah viral di media sosial. Rekan-rekan mengecam keras perilaku pelaku dan menuntut keadilan bagi para korban. Banyak yang berharap kasus ini bisa memberikan pelajaran penting tentang pentingnya menghargai orang lain dan menghindari tindakan kekerasan.

Saat ini, polisi akan terus mengusut kasus tersebut dan memastikan proses hukum dijalankan sesuai aturan terkait.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *